Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENDIRI NII Crisis Center Ken Setiawan mengatakan Festival Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merupakan cara cerdas mengisi ruang kosong anak muda untuk mencegah radikalisme.
"BNPT hadir dalam mengisi ruang kosong anak-anak muda di Pringsewu khususnya dan Lampung umumnya dengan cara yang tidak umum, yaitu melalui media musik dalam rangka pencegahan radikalisme terorisme di kalangan anak muda," kata Ken Setiawan seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (8/4).
Ken mengatakan hal itu saat menghadiri Festival Asik Bang yang diselenggarakan BNPT melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung di Pringsewu, Lampung, Kamis (7/4). Dengan mengusung tema 'Damai Kita Harmoni Indonesia', acara tersebut juga digelar di 34 provinsi. FKPT Lampung menjadi provinsi keempat yang menjadi tuan rumah setelah FKPT Bali.
Menurutnya, musik merupakan salah satu cara pentaheliks untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum. Hal itu menjadi bagian dari syair puja dan puji kepada bangsa, memperluas khasanah anak muda, dan bagaimana cara mencintai bangsa.
"Kegiatan Asik Bang atau Aksi Musik Anak Bangsa ini adalah suatu hal yang sangat baik dan wajib dilanjutkan agendanya di masa yang akan datang. Ini adalah cara negara berkomunikasi dengan anak muda lewat musik, mengumandangkan hal-hal baik, puja dan puji kepada bangsanya. Musik Asik Bang tidak haram, justru ini sebagai konter terorisme lewat musik," jelasnya.
Dia juga menyampaikan keprihatinan atas maraknya pemberitaan mengenai Negara Islam Indonesia (NII) saat ini. "Saya sangat prihatin dengan fenomena NII yang akhir-akhir ini banyak muncul dan sangat masif. Pasalnya, mereka selalu menyasar anak-anak muda, baik itu pelajar atau mahasiswa," tambahnya.
Baca juga: Dukung Pengembangan SDM, SSB Hadirkan Program Training of Trainer
Dia juga menyarankan kepada para orangtua untuk wajib membentengi anak dan generasi muda, agar tidak terjadi penyimpangan dalam berkegiatan. Ken menegaskan NII memang belum bicara soal teror atau membuat bom, namun mereka yang bergabung di NII sudah memiliki dasar untuk membenci aparat, pemerintah, dan negara.
"Orangtua sudah selayaknya memantau perkembangan anak-anaknya, dari kepulangan dari sekolah dan kegiatan sampai meminta dana untuk hal yang tidak jelas. Ini wajib dipantau. NII selalu mengajarkan semua sebagai tagut dan kafir. Bila mereka keluar dari NII, maka mereka akan mudah atau berpotensi direkrut kelompok JI atau JAD," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pringsewu Fauzi mengatakan Pringsewu merupakan miniatur Indonesia. Pihaknya pun siap menerima pendatang yang masuk untuk membangun Pringsewu. Dia meyakini remaja di Pringsewu membawa persatuan dan kesatuan.
"Saya mengajak seluruh elemen di Pringsewu, terutama anak muda, untuk dapat tampil sebagai pemersatu bangsa. Itu lebih baik," ungkapnya.
Ketua FKPT Lampung M Firsada mengatakan kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk lomba. Selain diwajibkan membawakan lagu 'Salam Indonesia Harmoni' ciptaan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, para peserta juga diberikan kesempatan untuk menampilkan karya lagu mereka tentang perdamaian, harmoni, dan nasionalisme.
"Saya berharap kegiatan ini membangkitkan kreativitas generasi milenial untuk berkarya bersama dan melakukan pencegahan terhadap bahaya radikalisme dan terorisme di Lampung, umumnya di seluruh Indonesia," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut ada 12 peserta yang mengikuti festival dan disaring tiga peserta yang mewakili FKPT Lampung untuk maju ke babak tingkat nasional berlomba bersama 33 provinsi lain. (Ant/S-2)
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung International BNI Java Jazz Festival 2025 melalui aktivitas wondr Treasure Hunt.
Festival kali ini diselenggarakan pada 25 Mei 2025 di Sarinah Thamrin, Jakarta dan juga dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional yang jatuh pada 27 Mei 2025.
Selain pameran seni, kegiatan ini juga meliputi lokakarya, pasar kreator, permainan, dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan karakter favorit anak-anak.
Program musik Main-Main di Cipete sendiri telah menjadi ajang mingguan yang rutin digelar setiap Senin malam di Casatopia Cafe.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Secara musikal, lagu The Circle dari Rivers of Avalon disusun untuk merepresentasikan emosi dan kesedihan mendalam karena kehilangan ikatan yang kuat.
Ide Witch Hunt, menurut PB Glas, berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
Radwimps juga telah membagikan penampilan live studio untuk Tamamono, lagu soundtrack utama dari drama NHK Anpan yang kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Radwimps.
Penyanyi dan penulis lagu Michael Clifford dari 5 Seconds of Summer resmi merilis single terbarunya berjudul Kill Me For Always, hasil kolaborasi dengan Porter Robinson
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved