Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menjalin kerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Kerja sama tersebut dalam bidang literasi keuangan.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Prof. Dr. Wimboh Santoso, SE, MSc, PhD dengan Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan di Gedung AAC Dayan Dawood, Komplek kampus USK pada Jumat (8/4).
Beberapa poin lain dari kerja sama ini diantaranya adalah bidang pendidikan, penelitian, pengabdian dan kepada masyarakat. Berikutnya yaitu mengenai pelaksanaan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), peningkatan kompetensi serta sumber daya manusia.
Rektor USK Prof. Dr Ir Marwan mengatakan, pihaknya menyambut baik kesepakatan kerja sama tersebut. Apa lagi literasi keuangan sangatlah penting dalam mendukung upaya pemerintah dalam hal pemulihan ekonomi nasional. Karena selama tiga tahun terakhir ini, pandemi Covid-19
telah menyumbanv dampak serius terhadap stabilitas perekonomian nasional.
"Menurut kami, OJK sebagai lembaga yang bertugas dalam pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, maupun pasar modal, memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian di Indonesia," kata Marwan.
Kesepakatan kerja sama UJK-USK itu terjalin, dalam rangkaian kegiatan Kuliah Umum Ketua Dewan Komisioner yang mengangkat tema: Kebijakan Strategis OJK dalam mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional, melalui Penguatan Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru. Ketu
dalam kuliah umumnya, Wimboh mengungkapkan, pandemi Cobid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini menuntut semua pihak mampu bertindak cepat. Termasuk pemerintah yang harus segera mengambil kebijakan strategis. Sebab pandemi ini benar-benar kondisi yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Lalu Wimboh Santoso juga menyoroti transformasi digital perbankan. Menurutnya, kondisi pandemi sekarang ini turut mempengaruhi percepatan transformasi digital dalam dunia perbankan di Indonesia.
Transformasi digital ini merupakan sebuah keharusan untuk menghadapi persaingan global yang begitu kompetitif. Karena itulah, sekarang OJK sudah mempersiapkan agar semua bank dapat segera memiliki platform digital. Tidak hanya pada bank-bank besar. Tapi bank seperti BPR juga telah dipersiapkan masuk ke platform digital
"Jadi, itu yang kita harapakan, agar efisien operasional perbankan kita dan lebih aman," ujar Wimboh.
Meskipun demikian, dirinya juga mengakui, transformasi digital ini memiliki implikasinya. Di antara lain, menjamurnya pinjaman online atau kejahatan cyber lainnya.Dia berharap melalui kerja sama ini USK dapat semakin terlibat aktif dalam mendukung upaya OJK terkait literasi keuangan di Indonesia.
"Ini menjadi perhatian kita, sehingga literasi dan edukasi menjadi penting. Bukan saja tugas OJK, tapi juga tugas kita semua, termasuk Universitas. Kita mulai bersama program literasi ini di lingkungan kampus dan kaitannya dengan produk digital," pungkas Wimboh Santoso. (OL-13)
baca juga: Tumbuhkan Minat Baca, GMB Salurkan 200 Buku di Banten
Menurut data nasional dari PPATK, jumlah pemain judi online di Indonesia telah menembus angka 4 juta orang.
OJK mengungkapkan pembiayaan pinjaman online (pinjol) mengalami peningkatan signifikan menjelang tahun ajaran baru atau pada Mei 2025.
OJK mencatat outstanding pembiayaan pinjol yang belum lunas mencapai Rp83,52 triliun pada Juni 2025. Angka itu tumbuh 25,06% secara tahunan.
Rojali dan Rohana merupakan bentuk reaksi alami dari masyarakat yang tengah mengalami pelemahan daya beli.
OJK minta bank blokir 25.912 rekening terafiliasi judi online. Langkah ini bagian dari upaya pemberantasan judol dan penguatan keamanan perbankan.
KEPALA Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyampaikan kinerja intermediasi perbankan dalam posisi stabil dan tangguh.
NCC 2025 menggandeng Gerakan Pemuda Ansor sebagai mitra strategis dalam memperluas literasi dan kesadaran keamanan siber hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Literasi keuangan bukan hanya penting di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga bagi masyarakat di daerah-daerah.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved