Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan bahwa petugas di lapangan bergerak cepat untuk menangani sejumlah titik panas (hotspot) di Kalimantan Timur.
Tim Manggala Agni, Brigade Karhutla, serta TNI-Polri, disebut segera mengindentifikasi hotspot dan melakukan upaya pemadaman.
"Kalau terjadi firespot segera dilakukan pemadaman," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manullang saat dihubungi, Sabtu (2/4).
Baca juga: BMKG Benarkan Ada 8 Titik Panas di Kaltim
Basar tidak menjelaskan jumlah titik panas yang sudah ditangani petugas. Namun, dia menekankan bahwa sudah menjadi tugas tim lapangan untuk merespons segera. "Itu sudah tugas rutin Manggala Agni," imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun di Kota Balikpapan, mendeteksi adanya 8 titik panas yang tersebar di dua kabupaten wilayah Kalimantan Timur.
Baca juga: Indonesia Tegaskan Penelitian Karhutla Harus Berbasis Data
Penanganan oleh petugas di lapangan sudah terlihat pada berkurangnya hotspot. Jika pada hari sebelumnya terdeteksi 17 hotspot di tiga kabupaten, namun pada Sabtu (2/4) ini hotspot tersebut sudah hilang.
Adapun 8 hotspot yang terpantau hari ini merupakan hotspot baru. Dua kabupaten yang terdeteks hotspot pada hari ini, yaitu Kabupaten Kutai Timur dengan lima hotspot dan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan tiga hotspot.(OL-11)
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Menggunakan smartphone sebagai hotspot untuk berbagi koneksi internet memang sangat praktis, terutama saat Anda tidak memiliki akses Wi-Fi atau ketika sedang dalam perjalanan.
Ratusan titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin banyak di Pulau Sumatera. Dari pantauan terakhir satelit, terdeteksi sebanyak 179 titik panas.
JUMLAH titik panas atau hotspot Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus berkurang karena sudah di gugur hujan.
Terjadi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) di beberapa wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar), sampai 6 September terpantau ada 2.466 titik panas di Kalbar.
KLHK pun mencatat adanya penurunan jumlah titik panas atau hotspot pada periode Januari sampai Agustus tahun ini dibanding periode yang sama tahun 2023.
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ancaman kekeringan juga menjadi perhatian serius.
Agustan Saining mengatakan persemaian ini dibangun oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas Kehutanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved