Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Indonesia-Malaysia Tandatangani Kerja Sama Perlindungan Pekerja Migran

Indriyani Astuti
01/4/2022 14:10
Indonesia-Malaysia Tandatangani Kerja Sama Perlindungan Pekerja Migran
Presiden Joko Widodo didamping Menlu Retno Marsudi menerima kunjungan PM Malaysia Datuk Sri Ismail Sabri Yaakob di Istana Bogor, beberpa wak(dok.Rumgapres)

PERDANA Menteri Malaysia Datuk Sri Ismail Sabri Yaakob berkunjung ke Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/4). Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menerima kunjungan resmi tersebut mengatakan kedua negara menandatangani kerja sama penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia.

"Ini merupakan kunjungan kedua bagi Perdana Menteri Sabri ke Indonesia dan dalam kunjungan kali ini kita berdua menyaksikan penandatanganan Memorandum of Undestanding (MoU) mengenai penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia," ujar presiden di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/4).

Perjanjian itu, antara lain akan mengatur penggunaan sistem satu kanal (one channel system) bagi seluruh proses penempatan, pemantauan dan kepulangan pekerja migran Indonesia. Sehingga dapat terpantau dengan baik. Menurut presiden, pekerja migran Indonesia telah berkontribusi banyak bagi pembangunan ekonomi di Malaysia dan sewajarnya mereka mendapatkan hak dan perlindungan yang maksimal dari dua negara. Selain itu, Indonesia dan Malaysia, terang presiden, juga menjajaki kerja sama terkait penanganan penyelundupan orang, termasuk penegakan hukum yang akan dilakukan.

"Kita juga masih melihat maraknya kasus penyelendupan orang. Oleh karena itu, kita sepakat untuk mulai membahas kerja sama penanganan penyelendupan orang termasuk di penegakkan hukumnya," tutur presiden.

Adapun sektor lain antara lain yang akan potensial dilakukan kerja sama kedua negara yakni perladangan pertanian manufaktur dan jasa. Selain membahas mengenai pekerja migran, presiden menekankan bahwa ada hal penting lain yang dibahas yakni penyelesaian negosiasi batas maritim dan batas udara.

"Dengan sudah mulai dibukanya perbatasan kedua negara maka sudah saatnya negosiasi ini diintensifkan," terang Jokowi. (OL-13)

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Melandai, Taiwan Mulai Buka Diri untuk ...



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya