Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERUBAHAN iklim dikhawatirkan bakal mengancam sektor pertanian. Ancaman ini menjadi lebih serius ketika jumlah populasi dunia akan terus tumbuh dan diperkirakan mencapai 9 miliar pada tahun 2050.
Hal itu dinyatakan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tidar Usman Siswanto pada Kuliah Umum Suistanable Agriculture in Indonesia & Belarus, kerja sama antara UNTIDAR dengan Belarusia State Agriculture Academy (BSAA), Rabu (23/3).
Kegiatan Kuliah Umum kolaborasi antara UNTIDAR dan BSAA ini merupakan kuliah perdana antara kedua universitas. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan nota kesepahaman beberapa waktu yang lalu dilaksanakan.
MoU yang ditandatangani oleh para Rektor dari kedua universitas memuat kesepakatan kerja sama dalam pengembangan Tri Dharma Pendidikan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, antara lain: pelaksanaan seminar/simposium bersama, pengembangan program double degree, pertukaran mahasiswa serta tenaga pengajar, pelaksanaan penelitian dan kegiatan illmiah bersama, pertukaran bahan teknis serta publikasi jurnal ilmiah, pengajaran bahasa dan pertukaran budaya.
"Bertambahnya populasi berarti bertambah pula kebutuhan pangan. Permintaan air dan energi pun akan meningkat sedangkan ancaman perubahan iklim menjadi tantangan sendiri dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ini," kata Usman.
Cuaca yang ekstrem, katanya, juga berpengaruh pada kualitas dan jumlah produksi terutama untuk kedelai, gandum, beras dan jagung. Komoditas tersebut saat ini merupakan dua pertiga dari sumber makanan populasi di dunia. Jika tidak segera ditangani maka akan menjadi permasalahan besar bagi ketahanan pangan dunia.
"Penerapan sistem dan produksi yang tepat dapat menjadi solusi seperti sistem tanaman-ternak, budidaya tanaman terpadu, pertanian konservasi, agroforestry, pertanian peka nutrisi, pengelolaan hutan berkelanjutan dan pengelolaan perikanan berkelanjutan," tambahnya.
Baca juga: FAO Peringatkan Konflik Ukraina Berdampak Pada Ketahanan Pangan Dunia
Prof. Tamara Nikolaevna Myslyva, Head of The Department of Geodesy and Photogrammetry BSAA, memaparkan kondisi lahan dan pangan dari negara Belarusia. Menurutnya, lahan pertanian di Belarusia mencapai 41% dari total area, lahan hutan 42%, lahan air dan rawa 6% serta 11% lahan lainnya. Hasil utama pertanian adalah kentang dan gandum serta hasil peternakan meliputi daging sapi dan susu.
"Belarusia juga terdampak akibat perubahan iklim ekstrem saat ini. Salah satu yang dipertimbangkan untuk mengatasi kondisi ini adalah keterlibatan teknologi moderen yang disesuaikan untuk membantu petanian dan juga peternakan".
Rektor UNTIDAR Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, mengatakan, Fakultas Pertanian UNTIDAR selanjutnya akan menjadi menjadi titik fokus pembahasan pengembangan action plan antar kedua universitas pada tahun 2022. Tetapi tidak menutup kemungkinan Fakultas lain akan ikut bergabung seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta Fakultas Ekonomi.(OL-5)
Festival Pangan dan Cipta Menu Bergizi di Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.
Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin yakin bahwa literasi soal pangan akan membantu membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan.
"Pengakuan adalah pondasi penting dari upaya perlindungan dan pemajuan hak Masyarakat Adat,"
Peternak memanen telur ayam di Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Kemampuannya tumbuh di berbagai jenis tanah dan ketahanannya terhadap kondisi cuaca ekstrem menjadikannya pilihan ideal untuk daerah rawan pangan.
LANGKAH nyata reformasi perberasan Indonesia terus dilakukan melalui langkah nyata pemerintah guna mewujudkan kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
Darmawan Utomo mengapresiasi sejumlah kesepakatan penting yang dicapai Menteri Luar Negeri Republik Belarus selama kunjungannya di Indonesia.
Para atlet itu dapat lolos ke Olimpiade dengan melewati pemeriksaan ganda, yang pertama dilakukan oleh federasi olahraga internasional terkait, kemudian oleh IOC.
Atlet Individu Netral (AINs) dari kedua negara tidak akan ambil bagian dalam parade delegasi dan tim di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 karena mereka mewakili diri sendiri.
Aryna Sabalenka berusaha mencetak sejarah dengan mempertahankan gelar Australian Open saat bertemu dengan "Queen Wen" Zheng Qinwen dari Tiongkok.
Atlet dari Rusia dan Belarus telah menghadapi sanksi dari banyak cabang olahraga sejak Moskow melancarkan serangan ke Ukraina, Februari 2022.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah memperingatkan Israel dan sekutunya agar tidak melancarkan serangan terhadap Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved