Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Jabar Quick Response Bantu Kepulangan Pekerja Migran di Korea Selatan

Bayu Anggoro
08/3/2022 19:00
Jabar Quick Response Bantu Kepulangan Pekerja Migran di Korea Selatan
Peluncuran Jabar Quick Response( ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)


PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat melalui lembaga kemanusiaan Jabar Quick Response (JQR) tengah mengupayakan kepulangan Warga Jawa Barat dari Korea Selatan yang terkendala faktor kesehatan.

Menurut Ketua Umum JQR Bambang Trenggono, terdapat warga Jawa Barat yang tertahan di negara tersebut, sehingga tidak bisa pulang.

Dia menjelaskan, para pekerja migran itu berasal dari Kabupaten Sukabumi. Mereka tertahan di Korea Selatan karena belum membayar biaya rumah sakit.

"Pemerintah tengah mencari cara untuk membayar biaya rumah sakit di Seoul. Karena biaya yang sangat besar menjadi kendala," katanya, Selasa (8/3).

JQR yang dibentuk Gubernur Jawa Barat, kata Bambang, turut mencari
solusi mengenai biaya rumah sakit. "Salah satunya adalah menggandeng
BUMD di Jawa Barat untuk menyalurkan bantuan melalui dana CSR dan
penggalangan dana untuk membayar biaya rumah sakit dan kepulangannya."

Menurut Bambang, kabar tertahannya para pekerja migran itu diketahui setelah sebelumnya JQR menerima laporan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil perihal tersebut. Kang Emil menginformasikan warga Jabar itu tengah menjalani pengobatan di rumah sakit Seoul, Korea Selatan.

"Tim JQR telah terhubung dengan pihak keluarga dan menggali informasi lengkap terkait kondisi warga tersebut," katanya.

Selanjutnya, jelas Bambang, tahap yang ditempuh JQR adalah melakukan
kolaborasi lintas dinas. "Setelah mendapat laporan kami menghubungi
keluarganya untuk mendapatkan data lalu berkordinasi dengan pemangku kepentingan guna membuka cara bagaimana memulangkan kedua warga Jabar tersebut."

Selain di Korea Selatan, menurutnya hal sama terjadi dengan warga Jawa
Barat di Riyadh, Arab Saudi. "Sempat ada warga Cianjur tertahan di
Riyadh, Arab Saudi. Punya masalah kesehatan, ditambah kendala
administrasi kependudukan dan tunggakan biaya rumah sakit," ucapnya.

Beruntung, warga yang sempat tertahan di Riyadh, Arab Saudi telah
berhasil tiba di Tanah Air pada Kamis (3/2). "Keberhasilan merupakan
hasil konsolidasi lintas dinas dan badan. Hal ini merupakan ciri
bagaimana negara hadir dalam permasalahan warganya di manapun dia
berada," ujarnya.

Dia menjelaskan, JQR melaksanakan pertemuan dengan pihak Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia, Badan Perlindungan Pekerja Migran
Indonesia (BP2MI), BP2MI Jabar, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dinas Sosial Jawa Barat, juga Biro BUMD Jawa Barat.

"Membahas skenario kepulangan serta penanganan kesehatan setelah mereka tiba di Tanah Air," katanya.

Dalam pertemuan itu, lanjut Bambang, Direktur Perlindungan dan
Pemberdayaan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI telah menjemput warga
Jabar tersebut di Bandara. Selanjutnya akan diassesmen terkait kondisi
kesehatan untuk pengobatan lanjut.

"PMI tengah menjalani SOP karantina selama seminggu. Setelahnya akan
kami assesmen kembali apakah akan diperiksa di RS Polri atau di RS
sesuai domisili PMI. Kami sangat menyambut baik kolaborasi yang
dibangun. Ini merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi dalam hal
perlindungan pekerja migran Indonesia," katanya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya