Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PULUHAN sekolah dasar (SD) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, akan ditutup akibat kekurangan siswa. Sejumlah sekolah berada di wilayah terpencil.
"Ada puluhan sekolah yang rencananya akan kita tutup karena tidak memenuhi syarat dan jumlah siswanya sedikit. Selanjutnya akan dilakukan regrouping dengan sekolah terdekat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Ahmad Yani, Minggu (6/3).
Dikatakan Ahmad Yani, kebijakan penutupan sekolah juga pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Tercatat pada 2018 ada delapan SD dan 2019 ada tiga SD yang ditutup. Sedangkan data Dinas Pendidikan setempat pada 2022 ini total ada 96 SD yang mengalami kekurangan siswa.
"Sekolah tersebut tersebar di sejumlah kecamatan baik yang ada di daerah pinggiran (terpencil) maupun perkotaan. Kalau kurang dari 60 siswa, sekolah tidak bisa mengajukan dana BOS, kecuali sekolah di pegunungan," ujarnya.
Baca juga: UNICEF: Penutupan Sekolah akibat Pandemi Timbulkan Kerugian bidang Pendidikan
Kepala Bidang Bina SD Dinas Pendidikan Hulu Sungai Tengah Fakhriady mengatakan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah, mensyaratkan satuan pendidikan (sekolah) harus memiliki jumlah siswa paling sedikit 60 orang selama tiga tahun terakhir.
Pemkab Hulu Sungai Tengah meminta pihak sekolah agar lebih inovatif untuk menarik minat masyarakat. Adapun sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan siswa ini tersebar di Kecamatan Barabai sebanyak 10 SD, Kecamatan Batang Alai Selatan 12 SD, Batang Alai Timur lima SD, Batang Alai Utara lima SD, Batu Benawa tiga SD, Hantakan 11 SD, Haruyan 13 SD, Labuan Amas Selatan 10 SD, Labuan Amas Utara 10 SD, Limpasu tiga SD dan Kecamatan Pandawan 13 SD.(OL-5)
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Dari 224.925 calon siswa baru yang lolos SPMB tahun 2025 sebanyak 221.319 calon siswa melakukan daftar ulang.
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Visi dan misi yang jelas dari SMA Labschool Kebayoran ini, tambahnya semakin kuat dan jelas dengan didukung kepemimpinan yang efektif dalam mencapai keberhasilan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Kadini, menjelaskan sekolah gratis untuk sekolah swasta belum diterapkan tahun ini di Kota Cirebon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved