Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR yang terjadi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, sejak Selasa lalu (1/3) belum semuanya surut. Meskipun demikian, beberapa wilayah terpantau mengalami penurunan tinggi muka air pada Jumat malam (4/3), sekitar pukul 18.30 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, laporan Pusat Pengendalian Operasi BNPB mencatat penurunan tinggi muka air di Kecamatan Cinangka dari 20 hingga 50 cm.
"Meskipun adanya penurunan genangan, BPBD Kabupaten Serang masih mengoperasikan dapur umum untuk warga terdampak di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka. Disini terpantau 26 KK atau 78 warga yang masih mengungsi tepatnya di Masjid Dakhana Almarogi," kata Abdul dalam keterangan resmi, Sabtu (5/3).
Baca juga: Puluhan Rumah Rusak di Kabupaten Sukabumi akibat Pergerakan Tanah
Sementara itu, beberapa wilayah terdampak banjir lain juga berangsur surut, seperti di Kecamatan Ciruas. Warga yang sempat mengungsi ke tempat aman telah kembali ke rumah mereka masing-masing, dan melakukan pembersihan tempat tinggal maupun lingkungan sekitar.
Perkembangan data per Jumat malam (4/3) menyebutkan korban meninggal dunia 1 jiwa dan terdampak 2.904 KK atau 9.683 jiwa.
Sedangkan kerugian material banjir, BPBD Kabupaten Serang mencatat rumah terendam banjir 1.837 unit, bangunan terdampak berupa fasilitas ibadah 3 unit dan fasilitas pendidikan 1 unit. Selain itu, lahan sawah terdampak seluas 389,5 hektar.
Banjir meluas di Kabupaten Serang ini terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi serta disertai angin kencang terjadi pada Selasa dini hari (1/3), pukul 02.00 WIB. Berikut ini wilayah desa terdampak yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Desa Bugel, Batukuwung, Citasuk, Curuggong, Barubug dan Kalumpang (Kecamatan Padarincang), Desa Ciherang (Gunungsari), Desa Sukjabares (Ciomas), Desa Sasahan (Waringin Kurung), Desa Pamengkang dan Margasana (Kramatwatu), Desa Kragilan (Kragilan), Desa Rancasanggal dan Cikolelet (Cinangka), Desa Citereup, Ranjeng dan Cigelam (Ciruas).
Selanjutnya, Desa Barus (Kecamatan Baros), Desa Bolang (Lebak Wangi), Desa Sukajaya (Pontang), Desa Cikedung (Mancak), Desa Pamarayan (Pamarayan), Desa Cikeusal (Cikeusal), Desa Pesanggrahan (Pabuaran).
Menyikapi bencana banjir ini, Ia menyatakan BPBD Kabupaten Serang bersama berbagai pihak melakukan upaya darurat dengan prioritas penyelamatan dan pelayanan warga terdampak.
"Pihak BPBD juga berkoordinasi dengan seluruh dinas dan lembaga terkait untuk mengoptimalkan operasi tanggap darurat di lapangan," imbuhnya.
BNPB telah mengirimkan tambahan bantuan logistik kepada BPBD Kabupaten Serang pada Rabu lalu (2/3), seperti makanan siap saji 1.000 paket, makanan tambahan gizi 500 paket, selimut 200 paket, pelampung 15 buah dan tenda pengungsi 1 buah.
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetapa waspada dan siaga terhadap potensi banjir susulan. Wilayah terdampak banjir di Kabupaten Serang masih berpeluang terjadi pada esok hari (6/3) dengan intensitas ringan," pungkas Abdul. (H-3)
Kabupaten Serang, Provinsi Banten, memiliki potensi risiko bencana tsunami mulai level sedang hingga tinggi.
DPR bersama Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin, menyerahkan bantuan bagi warga terdampak banjir di tiga lokasi banjir di Kota Serang, Banten.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa berdasarkan data terkini, ada sebelas kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Serang.
Sebelum pandemi Covid-19, sekitar 1.000 lebih anak yatim diundang ke Pemkab Serang.
Angka nomor satu dimaknai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupaten Serang Tatu-Padji sebagai semangat perjuangan untuk menuntaskan pembangunan satu periode lagi.
KAPAL Calvin 26 menarik tongkang marine 2702 berisi pasir ilegal telah bongkar muat di Jeti MCA, Bojonegara, Kabupaten Serang.
BPBD Garut bersama jajaran instansi lainnya sudah melakukan upaya penanggulangan daerah terdampak gempa bumi pada Sabtu (27/4) tengah malam itu.
Potensi kejadian bencana di Jawa Barat mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin kencang
BPBD juga menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi risiko bencana hidrometeorologi yang diikuti oleh berbagai instansi terkait
Apel siaga bencana ini diikuti oleh perwakilan pemangku kepentingan penanggulangan bencana di Jabar
BPBD Garut mendirikan tenda darurat sebagai upaya membantu pihak terkait di Sumedang
BPBD mengaku kesulitan melakukan evakuasi karena sulitnya akses alat berat ke lokasi longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved