Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
HARGA kedelai impor yang masih tinggi mengakibatkan perajin tahu dan tempe di beberapa daerah di Jawa Tengah berteriak, bahkan ajakan mogok berproduksi pun muncul. Pemerintah Kabupaten Blora bersama Kementerian Pertanian berencana akan mengembangkan kedelai lokal.
"Ya saya sudah koordinasi dengan Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian untuk mengembangkan tanaman kedelai lokal di Blora," kata Bupati Blora Arief Rohman kepada Media Indonesia, Jumat (18/2).
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Blora, ucap Arief Rohman, potensi tanaman kedelai di daerah ini cukup besar. Hal ini lantas disampaikan pada Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yuris Tiyanto.
Produksi kedelai di Kabupaten Blora pada tahun 2021 mencapai 5.229,43 ton merupakan hasil panen dari lahan seluas 3 325,5 hektare tersebar di delapan kecamatan yakni Jati 1.478,8 hektare, Randublatung 1.000 hektare, Tunjangan 380 hektare, Japah 192 hektare, Ngawen 207 hektare, Blora 95,8 hektare, Bogorejo 69 hektare dan Kunduran 2,9 hektare.
Dari luas lahan pertanian itu, lanjut Arief Rohman, masih dapat meluas lagi karena potensi lahan cukup besar untuk budidaya kedelai, apalagi diketahui kedelai hasil budidaya di Blora secara kualitas lebih bagus dibanding kedelai impor.
"Ditengah-tengah kondisi harga kedelai impor ini tinggi merupakan peluang dan akan menjadi daya tarik petani," imbuhnya.
Baca juga: Pakar Ungkap Alasan Petani Indonesia Enggan Tanam Kedelai
Jawa Tengah diketahui merupakan penghasil kedelai terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Timur, sehingga dengan pengembangan tanaman kedelai di Blora ini diharapkan akan semakin meningkatkan produksi kedelai ke depan. Jika tahun sebelumnya hanya 110 ribu ton, maka ke depan lebih besar lagi.
Sebelumnya, Ketua Puskopti Jawa Tengah Sutrisno Supriyantoro meminta para perajin tahu tempe di berbagai daerah di provinsi ini untuk melakukan mogok produksi selama tiga hari, hal ini sebagai bentuk protes atas melonjaknya harga kedelai impor yang mencapai Rp11.000 per kilogram.
"Biasanya kenaikan tidak lebih dari Rp10.000 per kilogram, sehingga dengan kenaikan ini cukup menyulitkan para perajin tahu tempe yang terpaksa mengecilkan ukuran produksi," kata Sutrisno.(OL-5)
KELANGKAAN kedelai menjadi ironi yang masih saja terjadi di Indonesia.
Setelah tiga hari tahu tempe tidak ditemui di Jakarta, mulai hari ini, Selasa (5/1) tahu tempe sudah ada di pasar tradisional meski harganya naik 20 persen.
Firman mengaku telah membaca dari berbagai literatur dan penelitian produk GMO yang dianggap dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, lingkungan dan lain-lain.
Kenaikan harga kedelai impor yang terus menerus semenjak awal pandemi covid-19 hingga sekarang dikeluhkan oleh para pengrajin tahu di Kabupaten Temanggung,
Para perajin tempe tahu di desa ini sempat berhenti berproduksi akibat kelangkaan dan melonjaknya harga bahan baku kedelai sejak akhir Desember 2020.
Perajin tahu dan tempe di Sidoarjo, Jawa Timur, terpaksa menaikkan harga juga sekitar 10 persen dari harga biasa. Selain itu, jumlah produksi juga dikurangi untuk mengantisipasi kerugian.
Tarik-menarik antarpartai politik sangat kencang terjadi sebelum akhirnya didapatkan tiga pasangan calon yang berkontestasi.
Sebanyak 10 partai telah memberikan dukungan kepada calon Bupati dan Wakil Bupati Blora Arief Rohman-Sri Setyorini (Asri).
"Hal tersebut harus diwaspadai. Karena wilayah Rembang, Pati dan Blora dekat dengan Kudus. Untuk itu harus betul-betul diperhatikan, jangan sampai kejadian serupa terjadi di Blora,"
Bantuan yang diberikan sebesar Rp1,2 juta kepada masing-masing pedagang.
SERPIHAN pesawat tempur TNI AU T-50i Golden Eagle yang jatuh di pegunungan Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mulai diangkut dari lokasi kejadian.
AJI menilai praktik tersebut merupakan tindak memata-matai yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap pers Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved