Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Luka Parah, 4 Korban Crane Jatuh Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Dirujuk ke Rumah Sakit Lain

Akhmad Safuan
10/2/2025 09:31
Luka Parah, 4 Korban Crane Jatuh Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Dirujuk ke Rumah Sakit Lain
Ilustrasi(mi/akhm)

PERLU penanganan serius, sebagian korban luka akibat jatuhnya crane pada pembangunan pengembangan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora dirujuk ke rumah sakit lain baik di RSUD dr Soetijono Blora maupun rumah sakit di Solo.

Pemantauan Media Indonesia Minggu (9/2) polisi masih menyelidiki dan mendalami kasus jatuhnya crane pada pembangunan pengembangan Gedung Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora yang mengakibatkan empat korban meninggal dan sembilan orang mengalami luka patah tulang dengan melakukan serangkaian pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) dan para saksi.

Sementara itu para korban selamat dan mengalami luka serius yakni patah tulang juga menjalani perawatan intensif sejak peristiwa tersebut terjadi, dalam perkembangannya empat orang dari sembilan korban luka terpaksa dirujuk ke rumah sakit lain karena kondisinya memerlukan penanganan serius akibat luka dalam kejadian tersebut.

"Empat korban  jatuhnya crane pada pembangunan pengembangan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora dirujuk ke rumah sakit lain," kata Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora Tegar Mohammad Wijaya Minggu (9/2).

Korban luka dirujuk ke rumah sakit lain itu, ungkap Tegar Mohammad Wijaya, yakni satu orang ke RSUD dr Soetijono Blora maupun tiga orang ke rumah sakit di Solo karena  perlu perawatan lebih lanjut kondisi medis dengan level lebih tinggi dari pada rumah sakit ini.

Keempat korban dirujuk ke rumah sakit lain itu, menurut Tegar Mohammad Wijaya, mengalami luka patah tulang parah, sehingga  membutuhkan dokter spesialis ortopedi dan dengan peralatan rumah sakit yang lebih lengkap termasuk kebutuhan ruang ICU yang memadai.

Sementara itu Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blora Ajun Komisaris Selamet mengatakan hingga saat ini petugas masih melakukan penyelidikan dan pendalaman dari mulai melakukan olah TKP hingga memeriksa sejumlah saksi mata yang mengetahui kejadian jatuhnya crane pada pembangunan pengembangan Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora.

"Kami belum dapat meminta keterangan sejumlah korban, karena masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akibat luka cukup parah," ujar Selamet.

Berdasarkan pemeriksaan sementara di lapangan, ungkap Selamet, jatuhnya crane tersebut diduga karena adanya kerusakan pada mesin katrol, sehingga tali (Sling) crain membawa 13 pekerja bangunan naik ke atas terputus. "Crane tersebut jatuh dari ketinggian 12 meter atau baru di lantai tiga dari lima lantai gedung sedang dibangun tersebut," imbuhnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya