Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PERLU penanganan serius, sebagian korban luka akibat jatuhnya crane pada pembangunan pengembangan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora dirujuk ke rumah sakit lain baik di RSUD dr Soetijono Blora maupun rumah sakit di Solo.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (9/2) polisi masih menyelidiki dan mendalami kasus jatuhnya crane pada pembangunan pengembangan Gedung Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora yang mengakibatkan empat korban meninggal dan sembilan orang mengalami luka patah tulang dengan melakukan serangkaian pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) dan para saksi.
Sementara itu para korban selamat dan mengalami luka serius yakni patah tulang juga menjalani perawatan intensif sejak peristiwa tersebut terjadi, dalam perkembangannya empat orang dari sembilan korban luka terpaksa dirujuk ke rumah sakit lain karena kondisinya memerlukan penanganan serius akibat luka dalam kejadian tersebut.
"Empat korban jatuhnya crane pada pembangunan pengembangan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora dirujuk ke rumah sakit lain," kata Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora Tegar Mohammad Wijaya Minggu (9/2).
Korban luka dirujuk ke rumah sakit lain itu, ungkap Tegar Mohammad Wijaya, yakni satu orang ke RSUD dr Soetijono Blora maupun tiga orang ke rumah sakit di Solo karena perlu perawatan lebih lanjut kondisi medis dengan level lebih tinggi dari pada rumah sakit ini.
Keempat korban dirujuk ke rumah sakit lain itu, menurut Tegar Mohammad Wijaya, mengalami luka patah tulang parah, sehingga membutuhkan dokter spesialis ortopedi dan dengan peralatan rumah sakit yang lebih lengkap termasuk kebutuhan ruang ICU yang memadai.
Sementara itu Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blora Ajun Komisaris Selamet mengatakan hingga saat ini petugas masih melakukan penyelidikan dan pendalaman dari mulai melakukan olah TKP hingga memeriksa sejumlah saksi mata yang mengetahui kejadian jatuhnya crane pada pembangunan pengembangan Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora.
"Kami belum dapat meminta keterangan sejumlah korban, karena masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akibat luka cukup parah," ujar Selamet.
Berdasarkan pemeriksaan sementara di lapangan, ungkap Selamet, jatuhnya crane tersebut diduga karena adanya kerusakan pada mesin katrol, sehingga tali (Sling) crain membawa 13 pekerja bangunan naik ke atas terputus. "Crane tersebut jatuh dari ketinggian 12 meter atau baru di lantai tiga dari lima lantai gedung sedang dibangun tersebut," imbuhnya. (H-2)
Satreskrim Polres Blora telah melakukan penyelidikan seperti melakukan olah TKP, mendata saksi-saksi, klarifikasi ke mandor dan pengawas, dan mengidentifikasi korban.
Kecelakaan kerja tersebut merenggut tiga korban meninggal dan 10 orang lainnya harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit tersebut.
PEMBANGUNAN RS PKU Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah, dihentikan sementara untuk kepentingan penyelidikan jatuhnya crane pengangkut pekerja proyek pembangunan salah satu gedung RS tersebut.
TIM Labfor Polda Jawa Tengah akan terjun untuk mengusut kasus jatuhnya crane yang mengangkut 13 pekerja bangunan pada pembangunan pengembangan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora.
Satu lagi korban jatuhnya crain proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved