Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Crane Rusak di Proyek Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Diduga Sebabkan Sling Pengaman Putus

Akhmad Safuan
08/2/2025 20:00
Crane Rusak di Proyek Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Diduga Sebabkan Sling Pengaman Putus
Lokasi kejadian jatuhnya crain pada proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora masih menjadi tontonan warga.(MI/AKHMAD SAFUAN)

POLISI masih melakukan penyelidikan akibat jatuhnya crain proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora, diduga ada kerusakan yang mengakibatkan rali sling pengaman terputus hingga mengakibatkan 13 pekerja bangunan jatuh dan tiga di antaranya meninggal.

Pemantauan Media Indonesia hingga Sabtu (8/2) petang, kasus jatuhnya crain memuat 13 pekerja bangunan pada proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora masih menjadi sorotan dan banyak pertanyaan, karena kecelakaan kerja tersebut merenggut tiga korban meninggal dan 10 orang lainnya harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit tersebut.

Kepolisian Blora juga telah menurunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan kasus jatuhnya crain tersebut, bahkan tim inafis diturunkan selain memeriksa di lokasi kejadian (TKP) juga meminta keterangan sejumlah saksi. "Diduga ada kerusakan pada crain (lift) yang khusus untuk mengangkut pekerja naik dan turun," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blora Ajun Komisaris Selamet.

Kepolisian mendapat laporan awal dari salah satu mandor proyek, lanjut Selamet, yang menyebut adanya kecelakaan kerja di proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora, berada di Jalan Raya Blora-Cepu Kabupaten Blora, sehingga bersabar Polsek Jepon dan tim inafis langsung diturunkan untuk melakukan olah TKP.

Saat petugas samisovfi lokasi kejadian, menurut Selamet, para korban sudah dibawa ke rumah sakit setempat dan berdasarkan keterangan dokter 10 korban mengalami luka serius dan dirawatdi instalasi gawat darurat (UGD) RS PKU Muhammadiyah Blora dan tiga korban lainnya meninggal dunia, sementara petugas terus melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan saksi mata.

Berdasarkan hasil olah TKP, ungkap Selamet,  penyebab kecelakaan kerja tersebut bermula saat para pekerja menaiki lift ke lantai lima untuk memulai pekerjaan di gedung yang tengah dibangun, namun ketika lift baru baik sekitar 12 meter tiba-tiba jatuh terjun dan terjun bebas hingga belasan penumpang yang ada di dalamnya ikut terjatuh mengakibatkan luha dan meninggal.

Penyebab tali (sling) lift terputus putus hingga jatuh, demikian Selamet, diduga adanya kerusakan mesin lift, karena dari informasi yang diterima di lapangan bahwa ada kerusakan mesin lift itu mengingat cara penggunaan atau pengoperasionalnya  ada salah satu operator yang memencet di remot untuk naik maupun turun.

"Pada peristiwa itu, rombongan 13 pekerja bangunan merupakan trip kedua, karena untuk trip pertama sudah naik ke lantai lima," ujar Selamet.

Guna melakuhan pengusutan ini, Selamet mengatakan petugas diturunkan di lapangan masih melakukan penyelidikan pengembangan, bahkan terungkap bahwa crain atau lift tersebut berkapasitas dua ton, sehingga dengan 13 orang di dalamnya masih memenuhi persyaratan. "Para korban merupakan warga Blora, semua korban mengalami patah tulang," imbuhnya. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya