Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Terkait Crane Jatuh, Polisi akan Periksa Pengelola Proyek Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora

Akhmad Safuan
08/2/2025 22:17
Terkait Crane Jatuh, Polisi akan Periksa Pengelola Proyek Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora
Polisi masih melakukan olah TKP di lokasi pengembangan pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora untuk menyelidiki jatuhnya crain menyebabkan 3 pekerjaan bangunan meninggal dan 10 luka(MI/AKHMAD SAFUAN)

SUDAH lima saksi dimintai keterangan terkait jatuhnya crain proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora, polisi segera memanggil pengelola atau yang bertanggung jawab, atas pembangunan rubah sakit yang mengakibatkan tiga pekerja bangunan meninggal dan 10 lainnya luka.

Pemantau Media Indonesia Sabtu (8/2) malam kasus putusnya rali (sling) crain proyek pengembangan pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora masih menjadi pembicaraan warga di daerah ini, polisipun terlihat sibuk masih melakukan pemeriksaan lokasi kejadian hingga meminta keterangan sejumlah orang yang diduga mengetahui peristiwa tersebut.

Meskipun sejak peristiwa jatuhnya crain tersebut pada 07.30 WIB, proyek pengembangan pembangunan rumah sakit di Desa Seso, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora dihentikan sementara waktu dan 10 korban masih dirawat di RS PKU  Muhammadiyah Blora, namun penyelidikan terhadap kasus ini terus berjalan untuk mengetahui penanggung jawab proyek itu.

"Sudah lima orang diperiksa, kita masih melakukan pendakian dan segera  memanggil pengelola atau yang bertanggung jawab proyek pengembangan pembangunan rumah sakit tersebut," kata Kepala Polres Blora Ajun Komisaris Besar Wawan Andi Susanto.

Saksi diperiksa dalam peristiwa jatuhnya crain itu, lanjut Wawan Andi Susanto, adakah para pekerja yang diduga mengetahui secara pasti jatuhnya crain hingga memakan korban jiwa tiga orang serta 10 orang luka serius, sedangkan pengelola atau pihak bertanggung jawab dalam proyek tersebut hareva diketahui berasal dari internal rumah sakit, karena untuk pembangunan pengembangan rumah sakit dibentuk panitia.

Dalam kasus ini juga, menurut Wawan Andi Susanto, Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blora telah melakukan penyelidikan seperti melakukan olah TKP, mendata saksi-saksi, klarifikasi ke mandor dan pengawas, operator mesin l, mengidentifikasi korban yang meninggal dunia dan yang luka-luka serta mengumpulkan barang bukti termasuk rali sling yang putus.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan klarifikasi apakah itu merupakan kelalaian atau murni kecelakaan kerja, sehingga nanti akan terbuka semua," imbuhnya.

Sebelumnya Majelis Pembina Kesejahteraan Umat (MPKU) Muhammadiyah Sugiyanto meragukan tali atau sling terputus penyebab jatuhnya crain mengangkut 13 pekerja bangunan tersebut jatuh, karena kapasitas crain dua ton sedangkan pada saat kejadian dimuati 13 orang. "Kecil kemungkinan ya, karena talu sling tersebut putus," ujarnya.

Pengembangan pembangunan rumah sakit terletak di samping gedung utama RS PKU Muhammadiyah Blora tersebut, menurut rencana dibangun lima lantai, pada saat kejadian dirinya di rumah mendapatkan informasi hingga bergegas ke rumah sakit dan para korban merupakan pekerja bangunan sudah dirawat di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit ini.(H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya