Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Warga Jateng Masih Kesulitan Mendapatkan Migor Satu Harga

Akhmad Safuan
16/2/2022 09:15
Warga Jateng Masih Kesulitan Mendapatkan Migor Satu Harga
Minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan di Jawa Tengah harganya belum bisa seragam seperti yang dicanangkan pemerintah.(dok.ant)

MESKIPUN pemerintah telah cukup lama memperlakukan satu harga minyak goreng (migor), namun diberbagai daerah di Jawa Tengah harga migor masih beragam. Bahkan warga cukup kesulitan memperoleh dengan harga Rp14.000/liter.

Pemantauan Media Indonesia Rabu (16/2) ketersediaan minyak goreng di berbagai pasar tradisional di beberapa daerah di Jawa Tengah masih terlihat. Namun harganya masih cukup tinggi berkisar Rp18.000-Rp20.000 per liter. Hargnya diatas ketetapan pemerintah satu harga Rp14.000 per liter.

Jikapun ada harga Rp14.000 per liter hanya didapat dari ritel di pasar modern. Itupun ketersediaan juga terbatas dan habis hanya dalam beberapa menit setelah dibuka. Akibatnya, warga umum masih kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng, bahkan di Pasar Johar Kota Semarang warga rela antre di agen hanya untuk memperoleh 1-2 liter migor tersebut.

Kondisi serupa juga terlihat di Pasar Cepu (Blora), Karangawen (Demak), Projo (Ambarawa), Cepiring (Kendal) maupun beberapa pasar tradisional lain, warga tetap kesulitan memperoleh minyak goreng murah. "Nyari minyak goreng seperti mencari Intan, sulit untuk mendapatkan harga yang sesuai pengumuman pemerintah," kata Kartini,56, warga Cepu, Blora.

Hal serupa juga diungkapkan Maryati,50, warga Demak mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng murah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan rela mengantre bersama puluhan warga lain di sebuah agen di Jalan Pedamaran Kota Semarang yang rata-rata membawa jeriken.

Seorang grosir minyak goreng di Kota Semarang mengaku jumlah minyak goreng sesuai harga ketetapan pemerintah baik curah maupun kemasan sangat terbatas, sehingga hanya dapat memenuhi warga setempat. Biasanya dapat menyuplai beberapa daerah seperti Kudus, Demak, Kendal, Blora dan Kabupaten Semarang serta Salatiga dihentikan.

Bupati Blora Arief Rohman bersama muspida lakukan inspeksi mendadak sebuah gudang minyak goreng di Kecamatan Jepon, setelah mendapat laporan terjadinya kesulitan warga memperoleh migor dengan harga sesuai ketetapan pemerintah, bahkan barang pokok tersebut seakan menghilang di pasaran.

"Saya langsung mengecek ke gudang untuk memastikan ketersediaan barang tersebut, menurut petugas memang ada penurunan jumlah barang di gudang hingga 50 persen yang biasa dipasok dari pabrik namun masih tersedia 1.600 kardus," ungkap Arief Rohman. (OL-13)

Baca Juga: Harga Masih Tinggi, Sejumlah Daerah di Jateng Ajukan Operasi ...



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya