Warga Lihat Macan Tutul Muncul di Kecamatan Cibolong Garut

Kristiadi
12/2/2022 14:48
Warga Lihat Macan Tutul Muncul di Kecamatan Cibolong Garut
Macan tutul yang dilihat warga.(DOK Pribadi.)

KANTOR Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III Ciamis menerima laporan kemunculan macan tutul (Panthera pardus) di Blok Batu Nyenghel, Kampung Cicarulang Leutik, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kemunculan itu dilihat oleh masyarakat yang hendak berburu babi hutan dengan membawa beberapa anjing. 

Kepala Bidang KSDA Wilayah III Ciamis, Andi Witria, mengatakan pihaknya menerima laporan kemunculan satwa itu kali pertama diterima oleh Resor XIX Sancang. Laporan itu menyebutkan masyarakat berjumpa dengan macan tutul yang tengah berburu babi hutan. 

Aktivitas berburu babi hutan memang sering dilakukan oleh warga di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong. Ini lantaran babi hutan itu menjadi salah satu hama pengganggu lahan pertanian warga.

"Berdasarkan hasil informasi yang didapatkan di sekitar lokasi tersebut terdapat tiga macan tutul. Lokasi penampakan macan tutul itu berada di kawasan hutan produksi terbatas Kelompok Hutan Gunung Pasir Salam dengan tutupan lahan berupa kebun karet dan reuma," katanya, Sabtu (12/2/2022), melalui keterangan resmi diterima Media Indonesia.

Ia mengatakan, kawasan itu sudah ditinggalkan bertahun-tahun. Lokasi tepatnya berada di Blok Batu Nyenghel atau Cicarulang Leutik, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, berjarak 12 kilometer dengan Kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang. 

Nari hasil pengakuan warga yang melihat macan tutul muncul pada Senin (7/2) bersama rekannya, mereka mendengar suara auman yang sangat keras. "Mendengar suara itu, enam anjing yang dibawa berlari sambil menggonggong dan menuju ke sumber suara. Setelah diikuti, mereka menemukan macan tutul naik ke atas pohon randu menghindari serbuan anjing. Tidak lama kemudian, macan tutul itu kelihatan turun dan pergi ke bawah lembah tertutup oleh semak. Namun anjing tetap menggonggong. Tiba-tiba macan itu kelihatan lagi naik ke atas pohon berbeda dan kedua warga itu akhirnya merekam momen tersebut," ujarnya.

Menurutnya, salah satu anjing yang dibawa warga sempat diterkam macan tutul. Namun, anjing itu berhasil diselamatkan dan akhirnya dua warga pergi meninggalkan tempat itu. Akan tetapi, petugas juga sudah melakukan penghalauan agar macan tutul itu kembali ke habitatnya berada di kawasan Perhutani dan selama ini terus berkoordinasi Perbakin untuk menertibkan kegiatan perburuan di lokasi.

Baca juga: Ansor: Pemadaman Listrik di Wadas Bentuk Tindakan Dzalim

"BKSDA berkoordinasi dengan Perhutani KPH Garut agar kawasan penemuan macan tutul dapat diusulkan menjadi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). Kami juga akan melakukan kegiatan sosialisasi, edukasi dan penyadartahuan kepada masyarakat agar menjaga kelesatarian macan tutul," tuturnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya