Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pariwisata di Cianjur Terdampak Varian Omikron

Benny Bastiandy
11/2/2022 17:46
Pariwisata di Cianjur Terdampak Varian Omikron
Salah satu destinasi wisata di Cianjur, Jawa Barat.(DOK MI)

SEKTOR pariwisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dipastikan bakal terdampak lagi berbagai aturan pembatasan bersamaan kembali melonjaknya kasus varian Omikron. Padahal, saat kasus covid-19 terus melandai, sektor pariwisata Cianjur baru saja menggeliat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Pratama Nugraha, tak memungkiri bakal ada dampak terhadap sektor pariwisata dengan kondisi perkembangan kasus covid-19 maupun varian Omikron saat ini. Dampak besarnya terutama bagi para pelaku usaha pariwisata.

"Kemarin baru saja kita (sektor pariwisata) menikmati 'masa emas'. Terutama saat Desember 2021. Sekarang pasti akan terdampak lagi," sebut Pratama kepada Media Indonesia, Jumat (11/2).

'Masa emas' yang dimaksud Pratama yakni tingkat kunjungan wisatawan yang mulai berangsur membaik. Patokannya dilihat dari okupansi kamar hotel yang mendekati stabil. "Saat itu baru saja mencapai kisaran 52%. Tapi sekarang terjun lagi. Kira-kira 30%," tutur Pratama.

Kondisi itu bagi Pratama cukup dilematis. Artinya, bagi para pelaku pariwisata kisaran okupansi sebesar itu sama mungkin hanya gali lubang-tutup lubang. "Tapi pada kondisi seperti ini, segitu (30%) juga cukup bagus," sebutnya.

Sebelumnya, Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cianjur, Nano Indrapraja, menuturkan mulai menggeliatnya kembali wisatawan, terutama ke kawasan Cipanas dan sekitarnya, memasuki awal tahun ini menjadi angin segar di tengah masih berlangsungnya pandemi covid-19. Namun, lanjutnya, geliat wisatawan memasuki awal tahun ini tak sebaik pada akhir-akhir tahun lalu. "Januari (2022) tak sebaik Desember, November, dan Oktober tahun lalu," kata Nano.

Di tengah mulai menggiatnya sektor pariwisata karena sejak beberapa bulan terakhir, kini dihadapkan kembali dengan merebaknya kasus varian Omikron. Namun bagi Nano dan para anggota BPC PHRI Kabupaten Cianjur, mereka sudah mengantisipasinya.

"Kaitan Omikron, tentunya teman-teman (anggota PHRI Kabupaten Cianjur) sudah mengantisipasi. Kami sudah memasang scan barcode aplikasi PeduliLindungi serta memiliki sertifikat CHSE yang masih berlaku hingga tahun depan," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya