Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SEKTOR pariwisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dipastikan bakal terdampak lagi berbagai aturan pembatasan bersamaan kembali melonjaknya kasus varian Omikron. Padahal, saat kasus covid-19 terus melandai, sektor pariwisata Cianjur baru saja menggeliat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Pratama Nugraha, tak memungkiri bakal ada dampak terhadap sektor pariwisata dengan kondisi perkembangan kasus covid-19 maupun varian Omikron saat ini. Dampak besarnya terutama bagi para pelaku usaha pariwisata.
"Kemarin baru saja kita (sektor pariwisata) menikmati 'masa emas'. Terutama saat Desember 2021. Sekarang pasti akan terdampak lagi," sebut Pratama kepada Media Indonesia, Jumat (11/2).
'Masa emas' yang dimaksud Pratama yakni tingkat kunjungan wisatawan yang mulai berangsur membaik. Patokannya dilihat dari okupansi kamar hotel yang mendekati stabil. "Saat itu baru saja mencapai kisaran 52%. Tapi sekarang terjun lagi. Kira-kira 30%," tutur Pratama.
Kondisi itu bagi Pratama cukup dilematis. Artinya, bagi para pelaku pariwisata kisaran okupansi sebesar itu sama mungkin hanya gali lubang-tutup lubang. "Tapi pada kondisi seperti ini, segitu (30%) juga cukup bagus," sebutnya.
Sebelumnya, Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cianjur, Nano Indrapraja, menuturkan mulai menggeliatnya kembali wisatawan, terutama ke kawasan Cipanas dan sekitarnya, memasuki awal tahun ini menjadi angin segar di tengah masih berlangsungnya pandemi covid-19. Namun, lanjutnya, geliat wisatawan memasuki awal tahun ini tak sebaik pada akhir-akhir tahun lalu. "Januari (2022) tak sebaik Desember, November, dan Oktober tahun lalu," kata Nano.
Di tengah mulai menggiatnya sektor pariwisata karena sejak beberapa bulan terakhir, kini dihadapkan kembali dengan merebaknya kasus varian Omikron. Namun bagi Nano dan para anggota BPC PHRI Kabupaten Cianjur, mereka sudah mengantisipasinya.
"Kaitan Omikron, tentunya teman-teman (anggota PHRI Kabupaten Cianjur) sudah mengantisipasi. Kami sudah memasang scan barcode aplikasi PeduliLindungi serta memiliki sertifikat CHSE yang masih berlaku hingga tahun depan," pungkasnya. (OL-15)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Bertepatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Rosadi membentangkan bendera merah putih sepanjang 680 meter. Dia memasang bendera itu di sepanjang ruas jalan di wilayah tempat tinggalnya.
Atas prestasinya itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan apresiasi. Silvia diundang ke Pondopo Cianjur, Rabu (6/8).
Upaya menambah posko dan armada satu di antaranya untuk meningkatkan pelayanan. Terutama mempercepat penanganan saat terjadi kebakaran.
Pemberantasan miras atau mihol merupakan upaya mencegah terjadinya hal-hal negatif di kalangan masyarakat
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved