Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TOLERANSI antarumat beragama di SMA Negeri 2 Palangka Raya masih terjaga baik hingga saat ini. Apalagi setelah sekolah yang berada di Jalan Achmad Yani, Palangka Raya, itu selesai membangun sejumlah tempat ibadah di lingkungan SMA Negeri 2 pada 2010. Di SMAN 2 saat ini masih berdiri kokoh musala, gereja hingga pura untuk siswa yang beragama Hindu. Pembangunan tiga rumah ibadah ini adalah gagasan mantan Kepala SMAN 2 Palangka Raya, Bardah Sari.
''Tidak bisa diragukan lagi toleransi para siswa di SMA Negeri 2 ini sangat baik. Terbukti setiap minggu sebelum pembelajar secara online kita secara bergantian memimpin pembacaan doa pada saat apel,'' kata Wakil Kepala SMA Negeri 2 Palangka Raya Nyoman Arjana Arta ketika ditemui Media Indonesia, Kamis (10/2).
Saat ini, sejak belasan tahun ketika rumah ibadah dibangun di lingkungan sekolah, semua tetap berfungsi sebagaimana mestinya untuk tempat bersembahyang para siswa dan guru-guru.
''Setiap hari jumat kita pasti ada kegiatan keagamaan dan semua siswa akan masuk ke tempat ibadah mereka masing-masing. Siswa yang beragama Islam ke musala, Kristen ke gereja, dan Hindu ke Pura,'' tuturnya.
Bahkan setiap perayaan keagamaan tempat itu pasti digunakan para siswa untuk dihias dan dibantu oleh siswa yang beragama lainnya. ''Misalnya saat perayaan Natal di sekolah dilaksanakan di gereja sekolah yang dibantu oleh siswa non-Kristen. Begitu juga acara keagamaan siswa muslim dibantu oleh siswa non-muslim .Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2010 usai dibangun tempat ibadah itu,'' katanya.
Begitu juga bila ada perayaan agama Hindu, pasti pura itu akan dipakai selain saat pelajaran agama oleh siswa beragama Hindu. Di SMAN 2 saat ini terdapat 40 siswa beragama Hindu.
''Bahkan beberapa waktu lalu kita dapat bantuan dari Polsek Pahandut untuk mengecat dan memperindah pura kita,'' jelasnya.
Ditegaskan Nyoman, hingga saat ini pihak sekolah belum menemukan adanya keberatan masyarakat dengan berdirinya gereja dan pura serta aktifitas siswa saat beribadah. ''Masyarakat yang berada di sekitar sekolah tidak ada yang keberatan dengan aktivitas siswa kita yang beribadah. Bahkan mendukung apa yang kami lakukan,'' jelasnya.
Seperti diketahui, Pura Widya Darma dibangun di depan halaman SMA Negeri 2 Palangka Raya berada di pojok kanan depan. Dan gereja berada di belakang Pos Satpam di pintu masuk samping sekolah.
Untuk saat ini SMA Negeri 2 Palangka Raya masih pembelajaran Online karena ada siswa yang terpapar covid-19 , jadi untuk sementara selama satu pekan ditiadakan pembelajaran tatap muka. (SS/OL-10)
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
Jumlah anak berisiko stunting di Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya yakni 19 anak yang tersebar di tujuh kelurahan.
Peninjauan jalan rusak di Lingkar Luar Palangka Raya untuk memastikan kelancaran perjalanan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Peninjauan tersebut, dipimpin oleh Dirreskrimsus Polda Kalteng Kombes Pol Dr. Rimsyahtono dan diikuti para personel Ditreskrimsus yang terlibat operasi Satgas Pangan, Rabu (5/3).
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah berhasil membongkar jaringan peredaran narkotika yang melibatkan warga sipil, narapidana, serta oknum petugas rutan.
BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh genangan air yang terus meningkat
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved