19 Kasus Omikron Ditemukan di Sulteng

M Taufan SP Bustan
09/2/2022 19:45
19 Kasus Omikron Ditemukan di Sulteng
Kasus varian Omikron telah masuk Sulteng.(AFP)

DINAS Kesehatan Sulawesi Tengah, menemukan 19 sampel warga yang terjangkit Covid-19 varian Omikron di provinsi itu. Kepala Dinas Kesehatan, Komang Adi Sujendra mengatakan, 19 kasus Omikron itu ditemukan di tiga wilayah yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Tolitoli.  

Menurut Komang, sampel tersebut diketahui Omikron setelah keluar hasil pengecekan dari Rumah Sakit Palu, Puskesmas Donggala, dan Rumah Sakit Tolitoli. "19 sampel itu telah kami kirim ke pusat juga," tegasnya, Rabu (9/2).

Komang menambahkan, bahwa sampel tersebut masih akan diperiksa di Whole Genome Sequencing (WGS).  "Meski masih akan diperiksa, namun 19 sampel itu sudah terbukti Omikron. karena itu, warga harus memperketat protokol kesehatan sehingga tidak mudah terpapar," imbuhnya.

Terkait meningkatnya penyebaran Covid-19 di Sulteng kurun sepekan terakhir, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura sudah mengeluarkan imbauan agar seluruh daerah di Sulteng memperketat pengawasan terhadap warganya, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan. "Kami sudah imbau kepada seluruh kepala daerah, bagi warga yang belum divaksin segera divaksin dan protokol kesehatan diperketat lagi," tegasnya.

Menurut politisi NasDem itu, terkait regulasi penanganan dan antisipasi gelombang ketiga Covid-19 di Sulteng, pemerintah provinsi masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat, utamanya tentang penanganan pengatatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Pun belum ada regulasi, kepala daerah di Sulteng sudah kami minta untuk bekerja sama dengan TNI dan Polri, agar dapat mengambil kebijakan strategis untuk memastikan seluruh aktivitas masyarakat berjalan dengan prokes yang ketat," ujar Rusdy.  

Mantan Wali Kota Palu dua periode itu menambahkan, saat ini pemerintah daerah masih terus menggencarkan vaksinasi sambil menunggu regulasi dari pemerintah pusat. "Masyarakat yang belum divaksin tetap dimbau untuk divaksin. Baik vaksin tahap satu, dua, hingga tahap tiga," tandas Rusdy. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya