Selasa 18 Januari 2022, 16:58 WIB

Banjir kembali Kepung Enam Kecamatan di Pasuruan

Ferdian Ananda Majni | Nusantara
Banjir kembali Kepung Enam Kecamatan di Pasuruan

Antara/Umarul Faruq.
Warga melintasi banjir di Desa Kedungboto, Beji, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (12/1/2022).

 

BANJIR kembali mengepung enam kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, setelah pada Senin (10/1) pukul 19.00 WIB, Sungai Rejoso meluap dan mengakibatkan 12 desa terendam. Banjir dilaporkan sempat surut tetapi air kembali naik dengan ketinggian bervariasi mulai 50 cm hingga 100 cm.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mendata warganya sebanyak 5.017 keluarga di enam kecamatan terdampak banjir. "Adapun enam kecamatan terdampak antara lain Gondang Wetan tepatnya di Desa Sekarputih dan Kecamatan Kraton tepatnya di Desa Tambakrejo. Kemudian Kecamatan Grati tepatnya di Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Gempol tepatnya di Desa Gempol," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya Selasa (18/1).

Selanjutnya yang terendam banjir yaitu Kecamatan Beji tepatnya di Desa Kedungringin dan Desa Kedungboto, Kecamatan Rejoso dengan desa terdampak yakni Kedungbako, Toyaning, Rejoso Kidul, Sedangrejo, Jarangan, dan Patuguran. "Pantauan kondisi di lokasi kejadian pada Selasa (18/1) siang pukul 12.30 cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Hal ini menambah kekhawatiran warga banjir akan semakin meluas," ujarnya.

Petugas BPBD bersama tim gabungan terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna membantu warga terdampak. Evakuasi warga yang rumah mereka terendam juga terus dilakukan dengan menggunakan perahu karet.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman situs webnya mengatakan sejumlah wilayah di Jawa Timur masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang dan petir termasuk wilayah Kabupaten Pasuruan. Dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, maupun tanah longsor.

Baca juga: Kasatreskrim Boyolali Dicopot akibat Lakukan Pelecehan Seksual secara Verbal

Perlu pula melakukan langkah-langkah pencegahan seperti melakukan susur sungai bersama para ahli untuk membersihkan material yang menghambat aliran air, pemantauan dan pemeliharaan kondisi tanggul, serta memantau peningkatan debit air ketika wilayah permukiman diguyur hujan lebat. "Selain itu patut diwaspadai munculnya penyakit yang mengancam warga pascabanjir seperti diare, malaria, demam berdarah, maupun penyakit kulit," pungkasnya. (OL-14)

Baca Juga

Dokpri.

Pengamat Kebijakan Publik UGM: LaporGub Efektif Atasi Keluhan Masyarakat

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Senin 25 September 2023, 23:23 WIB
'LaporGub' sebagai terobosan yang bagus untuk menampung aspirasi dan keluhan warga di Jawa Tengah (Jateng) secara...
Ist

OctaFX Berubah Nama Jadi Octa dan Luncurkan Kampanye Global

👤Media Indonesia 🕔Senin 25 September 2023, 22:47 WIB
OctaFX mengumumkan perubahan nama dan meluncurkan kampanye global dengan moto 'Trading jadi...
Ist

Mendagri Diminta Perpanjang Kepemimpinan Pj Bupati Tolikara

👤Thomas Harming Suwarta 🕔Senin 25 September 2023, 20:25 WIB
Masyarakat menilai Marthen Kogoya sukses melakukan sejumlah perubahan dan kemajuan bagi masyarkat selama setahun memimpin...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya