Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ratusan ASN di Tasikmalaya Terima Vaksin Booster

Kristiadi
14/1/2022 19:30
Ratusan ASN di Tasikmalaya Terima Vaksin Booster
(MI/Kristiadi)

PEMERINTAH Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan menggelar vaksinasi booster yang dilakukan terhadap 500 orang pegawai negeri sipil (PNS) di Aula Bale Kota berada di Jalan Letnan Harun, Kecamatan Bungursari, Jumat (14/1). Pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga sementara difokuskan kepada para aparatur sipil negara (ASN) hingga dilanjutkan kepada lanjut usia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan vaksinasi booster tetapi saat ini diperuntukkan untuk kalangan non-nakes karena selama ini belum mendapat dropping vaksin dari pemerintah pusat. Karena, vaksin yang ada memang belum digunakan ternyata bisa dipakai untuk suntikan ketiga.

"Untuk vaksinasi booster ditargetkan pada hari ini pemberian vaksinasi dosis ketiga dilakukan kepada 500 orang dan asarannya adalah para ASN di lingkungan Bale Kota Tasikmalaya. Akan tetapi, pemberian vaksinasi dosis ketiga sebenarnya diprioritaskan kepada warga lanjut usia (lansia) dan orang yang memiliki penyakit bawaan tapi untuk memberikan booster, yang bersangkutan harus menjalani vaksinasi dosis kedua dengan rentang waktu minimal selama 6 bulan," katanya, Jumat (14/1/2022).

Ia mengatakan, pemberian vaksinasi booster dapat dilakukan lantaran daerahnya selama ini telah memenuhi syarat dan pemberian untuk dosis ketiga untuk kalangan nakes juga sudah hampir 100 persen. Namun, sekarang ini untuk pemberi layanan publik di pemerintahan baru dilakukan di lingkungan Bale Kota tetapi yang lain masih belum dilakukan tapi nantinya akan sama menerima suntikan ketiga.

"ASN merupakan salah satu yang mendapat prioritas untuk mendapatkan booster lantaran mereka pemberi layanan publik tetapi nantinya bagi warga lansia juga akan menjadi prioritas dalam pemberian booster dan yang penting mereka sudah divaksin dosis kedua dengan jarak minimal enam bulan. Akan tetapi, kalau belum mencapai syarat enam bulan supaya tetap menunggunya," ujarnya.

Menurutnya, pemberian vaksinasi booster itu akan menggunakan jenis vaksin yang telah direkomendasikan oleh BPOM dan jenisnya yang digunakan dapat sama dengan vaksin diberikan pada dosis pertama atau kedua (homolog) atau berbeda (heterolog). Namun, bagi peserta juga tidak ada masalah karena memang rekomendasinya seperti itu tetapi mereka juga tetap melakukan isi formulir dan tensi darah termasuk pemeriksaan suhu.

"Untuk vaksinasi booster yang dilakukannya di lingkungan pemerintah daerah bagi ASN yang ada masih banyak belum divaksin dan mereka mengalami tensi darah tinggi antara 170/100 dan ada juga 160/80. Akan tetapi, banyaknya tensi darah yang tinggi dan mereka tak boleh melakukannya lebih baik normalkan terlebih dahulu karena vaksin akan tetap tersedia," paparnya. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya