Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

OP Migor Baru Sejam, Stok 3.456 Liter Ludes Terjual

Dwi Apriani
12/1/2022 12:55
OP Migor Baru Sejam, Stok 3.456 Liter Ludes Terjual
Warga Kota Palembang antri mendapatkan minyak goreng murah seharga Rp14.000 per liter di Pasar Alang Alang Lebar, Palembang, Rabu (12/1/(MI/Dwi Apriani)

PEMERINTAH Provinsi Sumatra Selatan, hari ini, Rabu (12/1/2022) memulai pelaksanaan Operasi Pasar minyak goreng (OP Migor) di Pasar Alang-Alang Lebar. Lokasi ini menjadi pasar pertama yang menjadi sasaran OP Migor, selain 18 titik lainnya yang telah disiapkan.

OP minyak goreng ini bekerjasama dengan PT Indokarta Internusa,sebagai salah satu produsen besar minyak goreng di Palembang.

Antusias masyarakat yang besar terhadap OP ini membuat antrian yang panjang. Dalam waktu satu jam, 3.456 liter minyak goreng kemasan pun ludes terjual. Dalam OP ini, minyak goreng tersebut dijual seharga Rp14.000 per liter.

"Saya antri dari pagi, jadi ikut antrian panjang. Alhamdulillah masih dapat 2 liter minyak goreng. Harganya murah karena itu saya bertahan untuk ikut antrian," jelas Maya Rosihan (43 tahun), warga Kecamatan Alang-Alang Lebar.

Diakuinya, harga minyak goreng yang dijual dalam OP ini sangat jauh berbeda dengan yang dijual di toko-toko di Pasar Alang Alang Lebar itu.

"Kalau di toko masih Rp19.000 per liternya, dan di sini jauh sekali. Tadi ikut antri sampai setengah jam," ucapnya.

Liana, Manager Operasional PT Indokarya Internusa, mengatakan, antusias masyarakat Palembang atas adanya OP minyak goreng yang dijual dengan harga Rp14.000 per liter sangat besar. Terbukti, antrian masyarakat yang ingin membeli minyak goreng sangat panjang di Pasar Alang-Alang Lebar.

"Memang harga minyak goreng di pasaran sekarang sangat tinggi berkisar Rp19.000 per liter. Karenanya kami mendukung program pemerintah pusat dan Provinsi Sumsel untuk bisa memberikan minyak goreng kepada masyarakat dengan harga terjangkau. Kami berharap masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan minyak goreng ini," jelasnya.

Liana menjelaskan, pihaknya selama ini memproduksi sendiri minyak goreng kemasan langsung di pabriknya yang ada di Palembang.

"Kita sudah pernah melakukan OP pada Desember 2021 lalu sebanyak 25.200 liter dan sekarang 52.008 liter untuk OP selama Januari 2022. Ada 18 titik operasi pasar yang akan kita lakukan hingga 28 Januari mendatang," jelasnya.

Tak hanya fokus di Palembang, OP minyak goreng ini juga dilakukan di Ogan Ilir, OKI, Banyuasin, dan Muara Enim. "Kami melakukan OP menindaklanjuti arahan dari Kemendag, karenanya kami koordinasi dengan Dinas Perdagangan Sumsel. Pelaksanaannya bertahap di Sumsel, karenanya kami harapkan masyarakat mendapatkan informasi untuk lokasi OP," kata Liana.

Dalam pelaksanaannya, masyarakat dibatasi untuk jumlah pembeliannya. "Satu orang hanya bisa untuk dua liter saja," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pihaknya menggandeng produsen minyak goreng yakni PT Indokarya Internusa untuk bisa memberikan stok minyak goreng yang diperuntukkan dalam operasi pasar. Dengan adanya OP ini, maka pihaknya berharap agar masyarakat Sumsel bisa mendapatkan harga minyak goreng yang lebih murah yakni Rp14.000 per liter.

"Saya sempat mendengar harga minyak goreng tertinggi Rp21.000 per liter. Tentu ini sangat memberatkan masyarakat, karenanya OP seperti ini sangat penting agar masyarakat bisa mendapat harga minyak yang lebih murah," jelasnya.

Herman Deru menjelaskan, OP seperti ini juga sebagai bentuk sentilan bagi produsen minyak goreng di Sumsel agar lebih memperhatikan masyarakat Sumsel. Apalagi Sumsel terkenal sebagai penghasil CPO terbesar.

"Peran pemerintah dalam hal ini adalah bagaimana caranya masyarakat bisa dapat harga terjangkau namun stoknya ada dan melimpah. Namun semua pihak, termasuk masyarakat harus bisa membantu dalam hal mengawasi, jangan sampai ada permainan harga dan stok dari oknum tak bertanggungjawab. Dan jika ada temuan, saya harapkan TNI dan Polri langsung menindak," jelasnya.

Herman Deru pun meminta kepada perusahaan sawit dan perusahaan yang memproduksi minyak goreng agar memenuhi kebutuhan daerah terlebih dulu. Jangan memikirkan dan konsentrasi pada untung dan melakukan ekspor keluar negeri. "Memang ekspor sangat menjanjikan, namun masyarakat didalam negeri juga ingin menikmati hasil sumber daya alam milik daerah kita," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Biadab, Anak di Bawah Umur Diperkosa Kakak Iparnya sejak 2020

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya