Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
TINGGINYA intensitas curah hujan kurun 2 bulan terakhir di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diwaspadai bisa meningkatnya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Kondisi tersebut bisa menyebabkan tanaman mengalami gagal panen yang bakal berdampak terhadap fluktuasi harga komoditas di pasaran.
Plt Kepala Seksi Tanaman Sayuran dan Obat-obatan Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Dede Sutisna, mengatakan pada situasi dan kondisi seperti ini diperlukan peningkatan kapasitas dari para petani, khususnya sayuran, agar tak terlalu terdampak. Pasalnya, serangan OPT saat curah hujan tinggi relatif meningkat. "Masalah budi daya, kalau di musim hujan, kendalanya berkaitan dengan serangan OPT," terang Dede, Senin (27/12).
Serangan OPT yang biasanya menyeranf saat curah hujan tinggi yakni hama blas, penggerek batang, dan kresek. OPT tersebut biasanya menyerang bagian-bagian vital tanaman sehingga kondisinya membusuk atau tak bisa dipanen.
"Tapi, kalau masalah untung dan rugi yang dialami petani itu tergantung harga di pasaran. Harga juga dipengaruhi supply and demand. Ketika permintaan tinggi tapi produksi kurang, itu otomatis harga naik. Begitu juga sebaliknya," jelas Dede.
Ia mencontohkan harga komoditas tomat yang sempat turun drastis di kisaran Rp1.500 per kilogram. Kondisi itu karena stok hasil panen yang cukup melimpah, sementara permintaan turun atau stagnan. "Tapi untuk aneka cabai, cabai rawit, cabai keriting, dan cabai merah besar, memang harganya sekarang lumayan tinggi di pasaran," katanya.
Supiah, 51, petani di Kampung Golebag Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah mengaku kekhawatiran serangan hama tak hanya saat musim hujan, tapi juga ketika kemarau tiba. Upaya mengantisipasi potensi serangan hama, kata Supiah, dilakukannya dengan menyemprotkan obat atau pestisida.
"Serangan hama selalu ada saat hujan atau kemarau. Makanya, kalau menjelang panen, saya lebih banyak mengawasi di sawah. Takut ada serangan hama," tutur Supiah. (OL-15)
Jelajahi 10 destinasi wisata terbaik di Jl Braga Bandung, dari kafe klasik hingga museum bersejarah. Liburan tak terlupakan menanti!
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
Alang-alang terbukti menjadi rumah alami bagi serangga parasit, yakni musuh alami yang mampu menekan populasi hama pengganggu tanaman padi.
Kalau dengar kata serangga, yang terlintas di benak orang biasanya semut, kecoa, atau nyamuk. Padahal serangga memegang peran kunci dalam hampir semua proses ekologi.
Ulat grayak musim gugur (fall armyworm) telah menjadi hama global yang mengancam ketahanan pangan di lebih dari 80 negara.
Selain membawa bakteri penyebab penyakit, kecoa juga memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa, bahkan dalam kondisi ekstrem.
Bagi pemula yang ingin memiliki tanaman minim perawatan, ini 5 pilihan tumbuhan hias yang dikenal tahan terhadap hama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved