Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Operasi Lilin Lodaya 2021, Polres Cianjur Antisipasi Penyebaran Covid-19

Benny Bastiandy
23/12/2021 19:54
Operasi Lilin Lodaya 2021, Polres Cianjur Antisipasi Penyebaran Covid-19
Ilustrasi(ANTARA)

FOKUS pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Operasi Lilin Lodaya 2021 di wilayah hukum Polres Cianjur, Jawa Barat, salah satunya memastikan kondisi kesehatan para pelaku perjalanan. Langkah itu dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19 saat libur Nataru.

Kapolres Cianjur, Ajun Komisaris Besar Doni Hendrawan, menjelaskan berkaca pada pengalaman liburan akhir tahun lalu, maka dipandang perlu melakukan berbagai upaya antisipasi penyebaran covid-19. Karena itu, pengamanan akan dilaksanakan dengan mendirikan posko di berbagai wilayah.

"Pengalaman dari tahun lalu, maka kita lakukan antisipasi sejak awal. Untuk pos pengamanan yang kita lakukan, ada 1 pos terpadu yang didalamnya ada berbagai instansi, TNI maupun Polri serta pemerintah daerah," kata Doni seusai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2021 di halaman komplek Pemkab Cianjur, Kamis (23/12).

Selain itu, terdapat juga 12 pos pengamanan. Lokasinya tersebar di titik perbatasan maupun rawan gangguan kamtibmas, rawan bencana alam, maupun di titik yang rawan berpotensi penyebaran covid-19 seperti di objek-objek wisata.

"Ada juga 9 pos pelayanan, terutama kesehatan. Nanti di pos pelayanan kesehatan ini kita lakukan secara random tes swab antigen kepada pengguna jalan maupun memeriksa sertifikasi vaksin dengan aplikasi PeduliLindungi," jelasnya.

Jumlah kekuatan personel yang dikerahkan pada Operasi Lilin Lodaya 2021 di wilayah hukum Polres Cianjur sebanyak 1.105 personel. Mereka terdiri dari Polri, TNI, aparatur pemerintah daerah, organisasi taktis, relawan, dan lainnya.

Bupati Cianjur Herman Suherman, menambahkan menghadapi libur Nataru, berbagai upaya dilakukan agar tidak terjadi lonjakan kasus penyebaran covid-19. Satu di antaranya dengan memeriksa kesehatan setiap pelaku perjalanan yang masuk ke wilayah Kabupaten Cianjur berikut wajib menunjukan sertifikatnya.

"Kita juga menyiapkan gerai-gerai vaksinasi serta pemeriksaan melalui aplikasi PeduliLindungi, terutama di tempat keramaian, seperti di objek wisata dan lainnya," ujar Herman.

Pembatasan kunjungan juga diberlakukan di setiap fasilitas umum. Seperti yang diberlakukan di salah satu mall baru di Jalan KH Abdullah bin Nuh. "Setiap kunjungan mencapai 1.500 orang, langsung tidak boleh menerima lagi pengunjung," jelasnya.

Pemkab Cianjur dan Forkopimda akan membentuk tim yang nanti rutin berpatroli memantau di lapangan. Pada prinsipnya, kata Herman, masyarakat diingatkan agar tidak merayakan berlebih malam pergantian tahun nanti. "Bentuk-bentuk perayaan tidak boleh dilakukan karena khawatir menimbulkan kerumunan," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik