Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pertanian Jadi Sektor Unggulan Babel Masa Mendatang

Rendy Ferdiansyah
22/12/2021 13:45
Pertanian Jadi Sektor Unggulan Babel Masa Mendatang
Gubernur Babel Erzaldi Rosman (kanan) menyerahkan bantuan 1.000 bibit alpukat roro.(MI/Rendy Ferdiansyah)

GUBERNUR Provinsi Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman Djohan menegaskan, pertanian menjadi sektor unggulan Babel dimasa mendatang. Menurutnya, sektor pertanian tersebut, mampu menjaga tren positif 
pertumbuhan ekonomi serta menurunkan tingkat inflasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, dan menjadikan Provinsi Babel mampu menggapai peningkatan ekonomi tertinggi di Sumatera, dan keempat se-Indonesia. 

"Harapan kami ke depan, sektor pertanian dan perikanan menjadi nomor satu dalam kontribusi PDRB. Sehingga apabila harga timah sedang turun tidak mengakibatkan gejolak ekonomi di Kepulauan Bangka Belitung seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Erzaldi, Rabu (22/12).

Sektor pertanian sendiri, lanjutnya, terdiri dari lima sub sektor. Yaitu tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Untuk terus mengoptimalkan sektor tersebut, dirinya menyiapkan strategi melalui program 3S (Sahang, Sapi, Sawah). 

"Jika pada tahun 2017, kontribusi sawah untuk kebutuhan pangan beras lokal masyarat Babel hanya 25%, namun pada saat ini sudah di atas 50%," ujarnya.

Selain itu, komoditas lada juga menjadi perhatian dari orang nomor satu di Babel itu. Saat ini lada sudah bisa diseleksi mana yang premium dan standar. Di mana yang premium akan menjadi produk ekspor, sementara yang standar akan diolah menjadi bubuk.

"Kami juga mendorong pengusaha yang berkecimpung di sektor komoditas pertanian seperti porang, jahe merah, dan lain sebagainya untuk mendirikan pabrik pengolahan di Babel," ungkapnya.

Ia menambahkan geliat sektor pertanian di Provinsi Babel membuahkan hasil. Saat ini, kontribusi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sektor pertanian terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya berselisih 1% dibandingkan sumbangan sektor pertambangan. 

"Jauh berbeda apabila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya hingga mencapai 9%," ucap Erzaldi. (RF/OL-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya