Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TUGIYO, 50, ayah dari Yudha Wiratama, 13, yang nekat gowes dari Cilacap ke Semarang untuk bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terharu. Bagaimana tidak, mimpi anaknya yang masih duduk di kelas 2 SMP untuk bertemu idolanya ternyata bisa terwujud.
Kamis (16/12) pagi, momen mengharukan itu terjadi. Anaknya, Yudha Wiratama, bisa bertemu Ganjar di rumah dinasnya. Tak hanya bertemu, Yudha juga diajak sepedaan bareng Ganjar keliling Kota Semarang.
"Rasanya seneng sekali. Ibaratnya orang Jawa, saya seperti ketiban emas segunung. Enggak bisa dibayangkan dan enggak bisa dinilai dengan uang berapapun," kata Tugiyo.
Tugiyo mengatakan, anaknya itu memang terkenal aktif dan cenderung nekat. Sejak setahun lalu, Yudha gemar bersepeda dan sering sepedaan sendiri sampai keluar wilayah Cilacap.
Baca Juga: Setelah Gowes 250 KM Cilacap-Semarang, Siswa SMP ini Akhirnya Ketemu Ganjar
"Saya waktu itu takut juga, umur masih kecil tapi sudah sepedaan sendiri. Akhirnya anak saya direkrut club sepeda di Cilacap dan dilatih. Saya orangtua hanya bisa mendukung," terangnya.
Namun saat Yudha mengutarakan niatnya gowes ke Semarang untuk bertemu Ganjar, Tugiyo awalnya melarang. Sebab selain pertimbangan usia yang masih sangat kecil, jalur yang ditempuh dan jarak yang terlalu jauh membuat ia melarang Yudha melakukan itu.
"Tapi karena anaknya aktif banget dan nekat, kalau tidak diizinkan ya tetap berangkat. Apalagi katanya, pak Ganjar itu idolanya," jelasnya.
Yudha, lanjut Tugiyo, sudah ingin bertemu Ganjar sejak lama. Saat Ganjar kunjungan kerja ke Cilacap, Yudha ingin bertemu. Namun keinginan itu belum tercapai.
"Itu yang mendorong anak saya nekat gowes ke Semarang. Lha wong misalnya tidak didampingi, dia mau nekat berangkat sendiri. Saya ya enggak tega, akhirnya saya kawal pakai sepeda motor," jelasnya.
Akhirnya mimpi anaknya itu terwujud. Hari ini, Yudha bisa bertemu Ganjar, gowes bareng, sarapan bareng dan ngobrol secara akrab.
"Terimakasih pak Ganjar, sudah memberikan izin pada anak saya untuk ketemu. Terimakasih pak Ganjar, mudah-mudahan beliau sehat selalu," pungkasnya.
Ganjar sendiri begitu senang melihat semangat Yudha. Menurutnya, dari Cilacap ada anak berbakat yang bisa menjadi atlet masa depan bangsa.
"Dugaan saya banyak anak seperti Yudha ini. Usia seperti dia, kelas 2 SMP sudah punya potensi bagus untuk jadi atlet profesional. Yudha ini hanya butuh pelatih saja, kalau ketemu pelatih yang bagus, dia bisa jadi atlet hebat. Passionnya ada, semangat berolahraganya ada. Terus latihan ya," katanya.
Yudha Wiratama merupakan pesepeda cilik asal Cilacap. Ia nekat gowes dari Cilacap menuju Semarang hanya untuk bertemu Ganjar. Untuk mewujudkan mimpinya itu, ia harus menempuh jarak 250 km dengan waktu selama 10 jam. Jalur yang dilalui juga cukup ekstrem, yakni Cilacap-Banyumas-Banjarnegara-Purbalingga-Pemalang-Pekalongan-Batang-Kendal-Semarang. Di mana di jalur-jalur itu, terkenal dengan tanjakan-tanjakan yang ekstrem. (RO/OL-10)
Dengan bergulirnya kembali kompetisi BRI Liga 1, perseroan optimistis, dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.
BRI Liga 1 sukses digelar dengan penerapan bubble to bubble disertai penerapan protokol kesehatan (prokes) yang disiplin.
Dengan Rp300.000 nett per orang, Fraya Restaurant juga akan menyediakan pilihan hidangan penutup, salah satunya adalah Es Oyen, yang akan disajikan secara langsung.
Transformasi Digital Indonesia: Disusun dalam Rencana Strategis Transformasi Digital 2020-2024
Rekrutmen Calon Anggota Komisi Informasi Pusat Periode 2021-2025
OJK Jaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Dukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional
Ganjar dan para kiai melakukan pertemuan tertutup membahas kondisi pesantren dan UU Pesantren
Pendukung Ganjar-Mahfud menggelar nonton bareng di Sekretariat Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung.
Kampanye akbar bertajuk Hajatan Rakyat ini digelar di Lapangan Tegalega. Ribuan simpatisan PDIP hadir.
Orang nomor satu di Jateng itu memahami suasana emosional para suporter ketika tim favoritnya bertanding dan mereka tidak bisa menonton secara langsung.
Sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.
AM Jumai menilai ajang internasional apapun, termasuk gelaran turnamen sepak bola semestinya sejalan antara penyelenggaraannya dan ideologi politik negara tuan rumahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved