Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Polda Sumsel Siagakan 1.428 Personel Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru

Dwi Aoriani
15/12/2021 19:38
Polda Sumsel Siagakan 1.428 Personel Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru
Ilustrasi(MI/Vicky Gustiawan)

SEBAGAI upaya antisipasi jelang momen Natal dan Tahun Baru, Kepolisian Daerah Sumatra Selatan sudah menyiapkan langkah khusus. Untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru nantinya, akan ada 1.428 personel yang disiagakan.

"Kami siagakan 1.428 personel untuk pengamanan Nataru ini. Personel ini berasal dari berbagai institusi yang akan ditempatkan di seluruh wilayah kabupaten maupun kota di Sumsel. Untuk penjagaan intensif dilakukan satu hari jelang Natal hingga malam puncak tahun baru," jelas Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan, Kombes M Pratama
Adhyasastra, Rabu (15/12).

Dari total 1.428 personel itu, sebanyak 1.169 orang di antaranya berasal dari Polisi Resor di 17 kabupaten dan kota. Sedangkan 259 personel berasal dari gabungan TNI, Dinas Perhubungan, BPBD, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja, serta sukarelawan dari Pramuka.

"Para personel inilah yang akan menempati posko-posko di perbatasan antardaerah. Mereka diminta mengantisipasi keramaian yang terjadi saat Natal maupun malam tahun baru. Kami sudah siap melakukan pengamanan Natal dan tahun baru. Kemudian konsepnya lebih mengutamakan kegiatan preventif, penindakan adalah yang terakhir," jelasnya.

Diakuinya, personel gabungan yang ditugaskan di lapangan akan bertindak tegas jika ditemukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Tim itu akan mengutamakan tindakan persuasif untuk melakukan pengamanan.

"Tapi tidak menutup kemungkinan dilakukan tindakan represif bila kondisinya memang mendesak. Target khususnya mengamankan mobilitas masyarakat," beber dia.

Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Toni Harmanto menjelaskan, pengamanan Nataru tahun ini cukup berbeda seperti saat PPKM berlangsung. Tidak ada penyekatan di pintu perbatasan, hanya petugas yang memastikan prokes masyarakat terus berjalan.

"Tidak ada penyekatan. Perintah dari Presiden dan Kapolri, penekanan protokol kesehatan masyarakat yang lebih diutamakan," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya