Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

346 Bangunan Rusak, 25 Ribu Warga Sulsel Mengungsi Terimbas Gempa NTT

Lina Herlina
15/12/2021 10:15
346 Bangunan Rusak, 25 Ribu Warga Sulsel Mengungsi Terimbas Gempa NTT
Ilustrasi akibat gempa.(Antaranews.com)

Sebanyak 346 bangunan, termasuk di dalamnya rumah, gedung, perkantoran, sekolah dan rumah ibadah mengalami kerusakan di empat kecamatan terluar, Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan.

Kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat gempa tektonik dengan magnitudo 7,5 di 122 km barat laut Kota Larantuka, NTT.

Empat kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Pasilambena, Kecamatan Takabonerate, Kecamatan Pasimasunggu, dan Kecamatan Pasimarannu. Dan menurut Bupati Kepulauan Selayar, M Basli Asli, dari empat kecamatan yang terdampak, dua yang terparah, yaitu Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Selayar, Ahmad Ansar menambahkan, juga ada beberapa warga yang mengalami luka akibat gempa tersebut. "Ada yang tangannya patah, kepala bocor, dan sebagian besar luka ringan. Itu berdasarkan laporan dari pihak kecamatan di sana. Jumlahnya masoh diinventris karena semua warga sudah dievakuasi sementara waktu, terutama yang rumahnya rusak," sebut Ansar.

"Saat ini, Selasa (15/12), Bupati Kepulauan Selayar M Basli Ali, dan pihak BPBD dan semua unsur terkait sedang menuju kelokasi terparah, untuk tiba di sana butuh waktu 18 jam dari ibu kota kabupaten. Tapi bantuan logistik sudah kita salurkan lebih dahulu semua, lantaran di sana tidak ada jaringan seluler," sambung Ansar.

Sementara itu, warga Desa Pulau Madu, Kecamatan Pasilambena, Arifin mengaku, mereka ada yang mengungsi atas inisiatif sendiri takut terjadi gempa susulan atau tsunami. "Di sini hanya 11 rumah yang rusak, tapi ini Pulau lebih dekat ke NTT dari pada ke Selayarnya, kalo ke NTT delapan jam paling lama, kita komunikasi juga ini pakai satelit bukan seluler," keluhnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya