Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pascaerupsi Semeru, 20 Penyandang Disabilitas masih Dicari

M Iqbal Al Machmudi
12/12/2021 18:15
Pascaerupsi Semeru, 20 Penyandang Disabilitas masih Dicari
Warga melaksanakan shalat di pos pengungsian erupsi Gunung Semeru di Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021).(Antara/Budi Candra Setya.)

KOMISI Nasional Disabilitas (KND) dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat sebanyak 20 orang dengan kebutuhan khusus masih dicari pascaerupsi Gunnung Semeru.

Anggota KND Eka Prastama mengatakan hingga kini sebanyak 20 penyandang disabilitas masih sulit untuk dikontak karena jaringan komunikasi yang terputus sehingga tidak diketahui keberadaan mereka. "Yang ditemukan di posko Penanggal Lumajang Jawa Timur baru ada dua orang, lainnya sekitar 20 orang belum ditemukan, mungkin tersebar di berbagai titik dan belum terdata karena banyak akses terputus," kata Eka kepada Media Indonesia, Minggu (12/12).

Eka melaporkan dari hasil pemantauan, penyandang disabilitas telah mendapat penanganan darurat yang cepat melalui proses asesmen kepada setiap pengungsi yang ditangani terutama teman disabilitas. Pemenuhan kebutuhan darurat di posko pengungsian maupun titik penanganan lain telah dilakukan oleh berbagai pihak baik sektor kesehatan, sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Salah satu pengungsi penyandang disabilitas fisik ialah Agus Rudianto, 25, telah mendapat kruk sebagai alat bantu dan saat ini masih tinggal di tenda posko pengungsian dengan ketersediaan kebutuhan dasar maupun penanganan pendukung lain.

Baca juga: Erick: BUMN akan Relokasi Hunian Sementara Korban Erupsi Semeru

Selain itu ada seorang penyandang disabilitas fisik asal Corah Krobokan Lulus Susilowati, 43, telah mendapatkan penanganan kesehatan, bantuan kebutuhan dasar darurat. Dengan bantuan Badan SAR Nasional (Basarnas), dia mengunjungi rumahnya yang telah hancur dan mendapatkan kembali kaki palsu yang tertinggal ketika menyelamatkan diri.

"Hari berikutnya terdata Mbak Lulus, wanita pengguna kaki palsu, yang atas mukjizat Allah SWT dapat selamat dari awan panas setelah berlindung di bawah dipan. Rabu lalu, dengan diantar Basarnas, dirinya dapat menemukan kembali kaki palsunya yang tertinggal di reruntuhan puing rumahnya," ungkapnya.

Dalam hal aksesibilitas dan akomodasi yang layak, salah satunya yaitu belum tersedia toilet darurat yang aksesibel. Perlu dikembangkan inovasi toilet darurat yang dapat diakses pengguna kursi roda, kruk, dan lainnya.

Eka menjelaskan posko disabilitas di Posko Pengungsian juga perlu dikembangkan terkait hal yang harus disiapkan, kemampuan personel, layanan darurat spesifik yang harus tersedia untuk penyandang disabilitas (misalnya alat bantu, JBI). Desain Posko Disabilitas Darurat yang ideal rasanya penting dikembangkan berbagai pihak terkait termasuk OPD.

"Posko Penanggal terlihat rapi, bersih, tertata, dan terorganisasi baik. Tinggal bagaimana memperkuat resource aspek disabilitas dalam kondisi darurat," ungkapnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya