Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 700 Meter di Atas Puncak

Andhika Prasetyo
25/8/2025 08:41
Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 700 Meter di Atas Puncak
Ilustrasi(Antara)

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Pada Senin pagi (25/8/2025), terjadi erupsi dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 700 meter di atas puncak atau berada di ketinggian 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, menjelaskan dalam laporan tertulis bahwa kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas cukup tebal dan bergerak ke arah barat. Erupsi ini juga tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm serta durasi guncangan selama 116 detik.

Aktivitas Seismik dalam 24 Jam Terakhir

Berdasarkan data pemantauan pada Minggu (24/8), aktivitas kegempaan Gunung Semeru terbilang intens. Tercatat ada:

  • 44 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama 54-183 detik.
  • 5 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-6 mm, berdurasi 49-90 detik.
  • 14 kali gempa embusan dengan amplitudo 3-9 mm, berdurasi 35-90 detik.
  • 1 kali gempa harmonik dengan amplitudo 3 mm selama 65 detik.
  • 7 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 7-33 mm.

Data ini menunjukkan bahwa gunung yang kerap disebut Mahameru itu masih sangat aktif dan berpotensi menimbulkan erupsi susulan.

Status dan Rekomendasi PVMBG

Saat ini, status Gunung Semeru masih berada di level Waspada (Level II). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi bagi masyarakat sekitar:

  • Dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara, khususnya sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak.
  • Di luar radius tersebut, masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan, karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga sejauh 13 km dari puncak.
  • Radius tiga kilometer dari kawah/puncak harus tetap steril dari aktivitas warga, mengingat kawasan itu rawan lontaran batu pijar.

Imbauan untuk Masyarakat

Sigit juga mengingatkan warga agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran, aliran lava, serta lahar hujan yang dapat meluncur ke sungai-sungai berhulu di puncak Semeru. Sungai yang menjadi perhatian utama antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungainya.

Masyarakat diminta tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan tidak melakukan aktivitas berisiko di wilayah rawan. Dengan kondisi gunung yang masih aktif, langkah pencegahan dan kewaspadaan menjadi kunci untuk meminimalisasi potensi korban dan kerugian akibat erupsi. (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya