Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DEMAM Berdarah Dangue (DBD) mengintai para pelajar di Kota Cimahi, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas Pendidikan, ada 16 siswa sekolah dasar (SD) terjangkit DBD. Bahkan dua orang meninggal akibat penyakit dari gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, menyebutkan, dalam sebulan terakhir ada 14 siswa SD terserang DBD. Namun berdasarkan data terakhir bertambah dua menjadi 16 orang.
"Kemarin kami mendapat kabar satu orang meninggal dunia, kemudian bertambah satu lagi. Jadi ada dua siswa meninggal akibat DBD," kata Harjono, Rabu (8/12).
Sedangkan untuk pelajar kalangan SMP, pihaknya masih melakukan pendataan. Menurut Harjono, temuan kasus DBD di kalangan pelajar tentu menjadi sinyal yang harus diwaspadai.
Apalagi, Dinas Kesehatan sudah mengeluarkan peringatan bahaya DBD karena saat ini telah memasuki musim penghujan saat jentik nyamuk Aedes aegypti lebih mudah berkembang biak. "Untuk pencegahan, berdasar hasil koordinasi dengan dinas kesehatan, kami meminta pihak sekolah termasuk siswa untuk aktif dalam melakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ujarnya.
Baca juga: Polres Bungo Bekuk Pencabul Anak sedang Salat di Masjid
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Pratiwi, mengakui kasus DBD mengalami peningkatan dalam sebulan terakhir. Kini total ada 161 orang terjangkit sejak awal 2021, sebanyak 18 orang di antara mereka meninggal dunia. "Untuk di bulan ini saja ada empat orang meninggal akibat DBD," ungkap Pratiwi. (OL-14)
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Penurunan kasus DBD di Klaten, menurut Anggit, karena faktor kesadaran masyarakat meningkat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah.
DINAS Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) menerapkan gerakan 3M Plus termasuk memerangi jentik nyamuk dalam menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) yang jumlahnya terus meningkat.
demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya dilaporkan terus meningkat sejak bulan Januari hingga Juli 2025. Tercatat, 471 orang positif terserang nyamuk aedes aegypti.
DALAM kegiatan pengabdian masyarakat Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari Universitas Brawijaya (UB) melakukan pemeriksaan jentik nyamuk cegah demam berdarah dengue (dbd)
Upaya PSN Plus ini mencakup kampanye "Jumat 10 Menit", yaitu kebiasaan rutin membersihkan lingkungan rumah setiap Jumat selama 10 menit.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved