Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR rob akibat gelombang pasang di perairan laut pantai timur Sumatra semenjak dua hari ini kembali merendam Kota Kuala Tungkal, ibu kota Kabupaten Tanjungjabung Barat. Lokasinya terletak di belahan pesisir timur Provinsi Jambi.
Lebih parah dari serangan rob di ujung tahun sebelumnya, ketinggian banjir rob pada bulan ini mencapai 70 sentimeter sampai 1 meter. Akibatnya, sejumlah rumah warga di Kecamatan Tungkal Ilir dan ruas jalan di pusat Kota Kuala Tungkal terendam.
Daerah dan ruas jalan terparah terendam banjir rob yang terjadi saban pukul 13.00 hingga 15.00 WIB itu antara lain jalan pelabuhan di Kelurahan Tungkal II dengan ketinggian mencapai 70 sentimeter, pusat pasar dan simpang empat Jalan Ki Hajar Dewantara, serta jalan lintas Kuala Tungkal-Jambi di daerah Parit Gompong.
"Rob kali ini lebih parah. Mungkin dipicu tingginya curah hujan dan cuaca buruk di perairan pantai timur. Walau hanya sekitar dua jam lebih, banjir sangat mengganggu aktivitas warga," kata Jumlais, warga Jalan Nelayan, Kuala Tungkal, Jumat siang (3/12).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjab Barat Zulfikri mengamini kondisi itu. Untuk menghindari hal tidak diinginkan, dia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama menjaga anak-anak saat bermain di genangan banjir rob dan para lansia. "Banyak anak senang main air saat banjir rob. Kami meminta orangtua mengawasi lingkungan rumah dari ancaman dimasuki binatang berbisa," kata Zulfikri.
Baca juga: Polres Kudus Gerebek Gudang Pembuatan Miras
Tidak hanya Kota Kuala Tungkal, banjir rob juga melanda beberapa kecamatan yang berada di kawasan pasang surut daerah pesisir Tanjungjabung Barat lain. Beberapa desa di daerah gambut di Kecamatan Bram Itam dan Kecamatan Betara terendam banjir. Banjir rob juga dilaporkan menggenangi akses jalan dan permukiman warga di Kecamatan Nipahpanjang, Kecamatan Sadu, dan Kecamatan Rantaurasau, Kabupaten Tanjungjabung Timur. (OL-14)
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved