Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MINYAK goreng dan telur penyumbang inflasi terbesar di Priangan Timur pada November 2021, sebesar 0,17 persen (mtm) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,03 persen (mtm).
Peningkatan tersebut, lantaran menunjukkan geliat ekonomi berdampak pada pelonggaran protokol kesehatan dan vaksinasi selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 dan level 2.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Darjana mengatakan, telur dan minyak goreng penyumbang inflasi di wilayah Priangan Timur. Selama ini menunjukkan bergeliatnya ekonomi masyarakat sebagai dampak dari adanya pelonggaran di berbagai daerah dalam status PPKM. Namun, di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis menjadi Level 2, Kota Banjar dan Pangandaran berada pada Level 1.
"Inflasi tersebut masih didorong komoditas volatile food khususnya berupa telur ayam ras dan minyak goreng, berdampak meningkatnya permintaan komoditas sehubungan dengan dikucurkanya berbagai bantuan sosial baik tunai maupun non tunai pada pertengahan bulan tersebut," kata Darjana, Jumat (3/12/2021).
Peningkatan harga komoditas internasional, jelas dia, ikut mendorong kenaikan harga komoditas olahan seperti minyak goreng. Selain itu, komoditas Core Inflation turut mendorong inflasi seperti semen, emas perhiasan dan kopi sebagai cerminan gaya hidup masyarakat.
"Pelonggaran protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi sekarang mulai kembali bergerak seperti perbaikan tempat tinggal, keleluasaan masyarakat untuk melakukan aktivitas di luar rumah seperti menikmati suasana penyedia makan minnum termasuk cafe penyedia kopi. Di sisi lain mayoritas komoditas volatile food juga mendominasi penyumbang deflasi di antaranga bawang merah, tomat, daging ayam ras, kangkung, jeruk sehubungan pasokan yang masih tercukupi," ujarnya.
Menurutnya, sekarang ini perlu menjadi perhatian khususnya komoditas pangan dan hortikultura karena cuaca ekstrim akibat dari La Nina masih akan berlanjut di bulan Februari-Maret 2022. Hal itu berpotensi menurunkan kualitas produksi dan kuantitas yang semakin berkurang.
Darjana mengusulkan, agar ada upapa mendorong masyarakat diversifikasi dalam pengolahan pangan guna mengurangi penggunaa minyak goreng. Selain untuk menekas permintaan, juga menjaga kesehatan melalui gaya hidup sehat yang dicanangkan pemerintah yaitu pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman, guna meminimalisasir dampak inflasi komoditas import. (OL-13)
Baca Juga: Inflasi di DIY Naik Namun Masih Terkendali
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Salah satu pengendalian inflasi dengan mendirikan Pabrik Saus Tomat dan Cabai di dalam gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Holtikultura di Kecamatan Salimpaung.
Kebijakan Tarif Resiprokal Dibuat karena Adanya Kekhawatiran AS pada Kekuatan Tiongkok
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik sebesar Rp7.000 per gram, pada Kamis (18/7) pagi. Saat ini, harganya menyentuh Rp1.427.000 per gram.
Pemerintah dinilai gagal membangun tata produksi industri minyak kelapa sawit. Padahal, menurutnya Indonesia adalah negara penghasil CPO terbesar di dunia.
Saat ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang mendiskusikan tentang penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Minyakita.
PT MSN akan melakukan langkah hukum sesuai hukum perundang-undangan yang berlaku terkait dengan dugaan pemalsuan atau penyalahgunaan merek Promoo.
Ketidakadilan berawal dari adanya kebijakan atas minyak goreng yang hanya untuk dijual di ritel modern, sementara di pasar rakyat tidak jelas kebijakannya.
Untuk pendistribusian minyak goreng dilakukan melalui skema B2B atau Business to Business ke produsen dan pelaku usaha lokal di sejumlah titik lokasi di wilayah Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved