Tokoh Papua Imbau Masyarakat Jangan Mudah Percaya pada Propaganda OPM

Mediaindonesia.com
25/11/2021 13:40
Tokoh Papua Imbau Masyarakat Jangan Mudah Percaya pada Propaganda OPM
Warga menyaksikan pesta kembang api saat penutupan PON Papua di Stadion Lukas Enembe. Kesuksesan PON itu menandakan bahwa Papua aman.(ANTARA/Indrayadi TH )

SETIAP 1 Desember, OPM selalu mengklaim sebagai HUT Papua Barat atau hari kemerdekaan bangsa Papua. Karena itu para aktivis dan simpatisan mereka pun  mulai melakukan persiapan. Namun hal tersebut dianggap keliru oleh salah seorang saksi sejarah Papua yang masih hidup hingga sekarang, Herman Yoku.

Saat diwawancarai, Herman Yoku yang juga merupakan anggota aktif Majelis Rakyat Papua mengatakan bahwa 1 Desember yang selama ini diklaim sebagai HUT Kemerdekaan Papua Barat, adalah kekeliruan dan juga penipuan sejarah yang terus dipelihara hingga saat ini dan telah membodohi sebagian kecil generasi muda Papua yang percaya dengan sejarah yang salah itu.

Herman Yoku dalam ceritanya mengatakan bahwa yang mengklaim 1 Desember sebagai HUT Kemerdekaan Papua karena tidak paham sejarah. 1 Desember itu entah manusia dari mana yang mengklaim sebagai HUT Kemerdekaan Papua, bahkan Bendera Bintang Kejora yang saat ini diklaim sebagai Bendera Negara West Papua sebenarnya adalah bendera klub sepak bola dari wilayah Nafri,  yang di akhir Belanda mau keluar dari Papua, mencopot gambar bola kaki dan menggantinya dengan Bintang lalu dijadikanlah bendera West Papua.

“Jadi pada 1963, Integrasi Irian (Papua) ke NKRI saat masa peralihan pemerintahan Belanda masih belum mau keluar dari Papua yang saat itu masih nama Irian sehingga dengan berbagai cara Belanda coba menganggu kedaulatan NKRI dengan menciptakan Bendera Bintang Kejora yang diambil dari Bendera Club Sepak bola Nafri dan dijadikan sebagai bendera bangsa West Papua, hal inilah yang tidak dipahami oleh generasi muda sekarang yang masih percaya bahwa 1 Desember adalah kemerdekaan Papua Barat,” tegas Herman Yoku. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya