Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ketinggian Banjir Kabupaten Sekadau Kalbar masih Bertahan

Ferdian Ananda Majni
13/11/2021 16:10
Ketinggian Banjir Kabupaten Sekadau Kalbar masih Bertahan
Sejumlah warga melintasi Jalan Lintas Melawi yang terdampak banjir di Ladang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Jumat (12/11/2021).(Antara/Abraham Mudito.)

BANJIR masih berlangsung di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, hingga Jumat malam (12/11), pukul 21.00 WIB. Pantauan BPBD setempat, banjir di beberapa titik lokasi berketinggian berkisar 50 sentimeter hingga 310 sentimeter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau menginformasikan sebanyak 931 keluarga atau 3.385 jiwa masih bertahan di pengungsian. Sedangkan populasi terdampak, data terkini mencatat sebanyak 5.449 keluarga atau 19.560 jiwa yang tersebar pada empat kecamatan di Kabupaten Sekadau. Jumlah wilayah desa terdampak paling tinggi berada di Kecamatan Sekadau Hulu.

"Pada kerugian material, ribuan rumah terendam banjir dan pihak BPBD masih melakukan pendataan jumlah rumah terdampak banjir akibat debit air Sungai Kapuas meluap setelah terjadi hujan lebat," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (13/11).

Berikut ini wilayah desa yang terdampak banjir yang terjadi sejak 26 Oktober 2021, pukul 16.00. Desa-desa terdampak di Kecamatan Sekadau Hulu yaitu Rawak Hulu, Sungai Sambang, Nanga Menterap, Rawak Hilir, Tinting Boyok, Cupang Gading, Mondi, Tapang Perodah, Setawar dan Perongkan. Pada Kecamatan Sekadau Hilir, terdapat sembilan desa terdampak yakni Mungguk, Sungai Ringin, Tanjung, Merapi, Seberang Kapuas, Penit, Sei Kunyit, Seraras, dan Tapang Semadak.

Enam desa terdampak di Kecamatan Belitang Hilir yaitu Sei Ayak I, Sei Ayak II, Entabuk, Tapang Pulau, Kumpang Bis, dan Empajak. Di Kecamatan Belitang hanya tiga desa antara lain Belitang I, Belitang II, dan Setuntung.

Menyikapi banjir yang mengakibatkan satu warganya meninggal dunia ini, Pemerintah Kabupaten Sekadau telah menentapkan status tanggap darurat banjir, angin kencang, dan tanah longsor pada 26 November sampai dengan 30 November 2021. Menurut BPBD setempat, status ini dapat diperpanjang apabila kondisi semakin memburuk. "Selama masa tanggap darurat ini, BPBD dan berbagai instansi terkait telah melakukan berbagai upaya, seperti evakuasi warga, distribusi bantuan, hingga patroli rutin di Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau," tuturnya.

Baca juga: Banjir Landa Dua Kabupaten di Nusa Tenggara Barat

BNPB mengimbau masyarakat di kecamatan terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Prakiraan cuaca dua hari ke depan, kecamatan yang masih terdampak banjir saat ini masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan. "Masyarakat juga diimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan apabila terjadi proses evakuasi atau pun yang masih bertahan di pos pengungsian," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya