Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
SEORANG nelayan di Palu, Sulawesi Tengah, tewas setelah diterkam buaya saat mencari ikan di pantai kota itu. Ahlan La'a, 45, yang merupakan korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak bisa tertolong.
Saat ditemukan terdampar di pinggir Pantai Talise, Kelurahan Mpanau, Kecamatan Palu Utara, Ahlan sudah tidak sadarkan diri. Luka begas gigitan buaya yang diketahui jenis muara itu terlihat di bagian kepala belakang, tangan, perut, dan beberapa bagian badan Ahlan.
Kapolres Palu Ajun Komisaris Besar Bayu Indra Wiguno mengatakan, sebelum kejadian nahas terjadi, Ahlan beserta rekannya Ikdam, Arafiq, dan Ipi memanah ikan di Pantai Talise. Saat itu, lanjutnya, Ikdam dan Ipi sudah naik ke darat dan tertinggal Ahlan bersama Arafiq masih berada di pantai.
"Belum lama kedua temannya itu naik ke darat, Ikdam mendengar teriakan minta tolong dari Arafiq yang menyampaikan bahwa Ahlan diterkam buaya," terang Bayu, Kamis (11/11). Setelah diterkam, Ahlan diseret ke dalam laut.
Ketiga rekannya pun meminta pertolongan ke warga sekitar pantai. Namun hingga beberapa jam mencari dan menunggu, Ahlan belum juga tampak dibawa buaya ke permukaan.
"Sekitar pukul 02.50 Wita dini hari, Ahlan ditemukan oleh warga di muara sungai Tawaeli dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri," ungkap Bayu. Dari penemuan itu, pukul 03.10, Ahlan dibawa ke RS Madani untuk mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Banjir Jember Berangsur Surut, Pengungsi Tinggal 864
Sekitar pukul 03.40, Ahlan dinyatakan telah meninggal dunia oleh petugas medis. "Korban mengalami banyak luka gigitan yang serius sehingga tidak bisa tertolong. Dari pihak keluarga, jenazah Ahlan dibawa pulang ke Desa Dalaka, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, untuk dimakamkan," tandas Bayu. (OL-14)
Santoso, seorang nelayanJembrana, Bali, yang sedang melaut sekitar dua kilometer dari pantai mendengar suara minta tolong korban selamat kapal KMP Tunu Pratama Jaya
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
Rafa, 15, seorang remaja harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat karena diserang seekor buaya.
Ketika wilayah jelajah buaya menyempit akibat alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman, buaya cenderung masuk ke lingkungan manusia untuk mencari makan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palu, Muh Rizal menyampaikan pentingnya upaya strategis yang terkoordinasi untuk mengantisipasi potensi serangan buaya di teluk Palu.
Di Kampung Kedaung, Kecamatan Babelan, seekor buaya sepanjang 1,5 meter terlihat masuk ke dalam rumah warga.
BUAYA muara terus kedapatan memasuki area permukiman warga yang terdampak banjir di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
SEEKOR buaya muncul di Kali Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Buaya yang diperkirakan memiliki panjang sekitar dua meter itu, kerap muncul ke permukaan saat siang hari
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved