Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEORANG nelayan di Palu, Sulawesi Tengah, tewas setelah diterkam buaya saat mencari ikan di pantai kota itu. Ahlan La'a, 45, yang merupakan korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak bisa tertolong.
Saat ditemukan terdampar di pinggir Pantai Talise, Kelurahan Mpanau, Kecamatan Palu Utara, Ahlan sudah tidak sadarkan diri. Luka begas gigitan buaya yang diketahui jenis muara itu terlihat di bagian kepala belakang, tangan, perut, dan beberapa bagian badan Ahlan.
Kapolres Palu Ajun Komisaris Besar Bayu Indra Wiguno mengatakan, sebelum kejadian nahas terjadi, Ahlan beserta rekannya Ikdam, Arafiq, dan Ipi memanah ikan di Pantai Talise. Saat itu, lanjutnya, Ikdam dan Ipi sudah naik ke darat dan tertinggal Ahlan bersama Arafiq masih berada di pantai.
"Belum lama kedua temannya itu naik ke darat, Ikdam mendengar teriakan minta tolong dari Arafiq yang menyampaikan bahwa Ahlan diterkam buaya," terang Bayu, Kamis (11/11). Setelah diterkam, Ahlan diseret ke dalam laut.
Ketiga rekannya pun meminta pertolongan ke warga sekitar pantai. Namun hingga beberapa jam mencari dan menunggu, Ahlan belum juga tampak dibawa buaya ke permukaan.
"Sekitar pukul 02.50 Wita dini hari, Ahlan ditemukan oleh warga di muara sungai Tawaeli dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri," ungkap Bayu. Dari penemuan itu, pukul 03.10, Ahlan dibawa ke RS Madani untuk mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Banjir Jember Berangsur Surut, Pengungsi Tinggal 864
Sekitar pukul 03.40, Ahlan dinyatakan telah meninggal dunia oleh petugas medis. "Korban mengalami banyak luka gigitan yang serius sehingga tidak bisa tertolong. Dari pihak keluarga, jenazah Ahlan dibawa pulang ke Desa Dalaka, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, untuk dimakamkan," tandas Bayu. (OL-14)
Kerja sama ini merupakan komitmen JNE untuk terus bermanfaat bagi masyarakat luas
Kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Batu Hiu itu menimpa tiga nelayan. Satu nelayan bisa diselamatkan,
Upacara adat itu merupakan bentuk rasa syukur para nelayan di Desa Ciwaru atas hasil tangkapan ikan. Acaranya rutin digelar setiap tahun.
Terjebaknya ke 75 nelayan itu akibat terjangan gelombang tinggi yang memutus jembatan terbuat dari bambu, pada Rabu (16/10)
Kegiatan mencari ikan dilaut tetap dilakukan meski kondisi cuaca saat ini sangat tidak bersahabat dan mengancam jiwa.
Di tengah laut cuaca bisa cepat berubah atau yang awalnya cerah tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang dan petir, sehingga membahayakan keselamatan nelayan.
Proses evakuasi buaya tersebut dilakukan dengan menggunakan tambang untuk menjerat bagian mulut buaya.
Buaya tersebut, merupakan milik warga sekitar yang tinggal tidak jauh dari rumah Junaidi
Warga Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten, dihebohkan dengan masuknya seekor buaya berbobot 300 kilogram ke permukiman.
SEEKOR buaya muncul di Kali Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Buaya yang diperkirakan memiliki panjang sekitar dua meter itu, kerap muncul ke permukaan saat siang hari
Di Kampung Kedaung, Kecamatan Babelan, seekor buaya sepanjang 1,5 meter terlihat masuk ke dalam rumah warga.
CUACA ekstrem di kota Maoming di provinsi Guangdong, Tiongkok, menyebabkan sebuah danau meluap. Akibatnya 70 ekor buaya kabur dari sebuah penangkaran di wilayah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved