Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR yang menggenangi tiga kecamatan di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, berangsur-angsur surut. Perkembangan terkini pada Kamis siang (11/11), pukul 11.48 WIB, BPBD memantau ketinggian muka air turun secara perlahan.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, kondisi tersebut mendorong sebagian warga yang sempat mengungsi ke Balai Desa Pondok Joyo maupun Desa Sidomulyo memutuskan kembali ke rumah mereka masing-masing. "Sedangkan sejumlah warga berpindah ke rumah kerabat mereka. Pada siang ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mencatat 864 jiwa masih berada di pengungsian," ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/11).
Ia menyatakan warga yang bertahan maupun yang kembali dari pengungsian disibukkan untuk membersihkan rumah mereka dari sampah yang terbawa banjir. Mendukung pelayanan dasar warga yang mengungsi di balai desa maupun masyarakat terdampak, BPBD telah memberikan bantuan makanan dan distribusi air bersih. Petugas kesehatan tampak memberikan pelayanan kesehatan untuk memastikan kesehatan warganya. Di samping itu, tim gabungan mengoperasikan dapur umum untuk melayani warga yang masih mengungsi.
Sebelumnya diinformasikan banjir melanda sejumlah desa di tiga kecamatan pada wilayah Kabupaten Jember, antara lain Manggisan, Patemon dan Darungan (Kecamatan Tanggul), Desa Pondok Joyo, Pondok Dalem, dan Sidomulyo (Kecamatan Semboro), serta Desa Gelang dan Sumberagung (Kecamatan Sumber Baru).
Kerugian material mencakup bangunan terdampak yang terdiri dari 1.294 rumah, 1 sekolah, dan 1 musala. Banjir juga menyebabkan kerusakan rumah 1 unit dan jembatan 1 unit. Di samping itu, banjir memicu longsoran yang menutup akses jalan ke arah Gunung Gambir sebagai tempat wisata.
Banjir yang terjadi pada Rabu petang (10/11), sekitar pukul 18.00 WIB, menyebabkan tinggi muka air di lokasi terdampak hingga 70 cm. BPBD mencatat 1.294 keluarga terdampak insiden ini dan tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Menyikapi bencana ini, BPBD setempat dibantu berbagai unsur daerah, seperti Tagana, TNI, Polri, RAPI, MDMC, LPBI NU, dan beberapa kelompok relawan serta warga setempat.
Abdul menambahkan, masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Pada pagi tadi, Kamis (11/11), tiga kecamatan masih terpantau hujan dengan intensitas ringan, sedangkan siang ini cuaca berawan. Pantauan prakiraan cuaca pada esok hari masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan di tiga kecamatan tersebut.
Baca juga: Sebanyak 34 Warga Mengungsi Akibat Banjir Rob di Kepulauan Riau
"Di sisi lain, aparat pemerintah di tingkat desa atau kecamatan dapat menyiapkan tempat evakuasi sementara sejak dini untuk mengantisipasi warga yang mengungsi. Tempat tersebut harus menerapkan protokol kesehatan, khususnya menghadapi potensi penyebaran covid-19 di pengungsian," tutup Abdul. (OL-14)
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved