Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PULUHAN truk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat tertahan karena operasional TPA ditutup untuk sementara lantaran habisnya bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat.
Kepala UPT Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat, Nurjaman mengatakan, akibat adanya masalah tersebut, sebanyak 450 ton sampah yang diangkut menggunakan 30 truk masih belum dibuang ke TPA Sarimukti.
Baca juga: Basarnas Banten Evakuasi Wisatawan Terseret Ombak di Kawasan Sawarna
"Sejak hari Jumat hingga Minggu ini, pengangkutan sampah dari wilayah Bandung Barat masih terhenti, biasanya rata-rata 30 truk yang jalan dengan mengangkut sampah 150 ton per hari," katanya, Minggu (7/11).
Dari total 30 truk sampah itu, dia menyebut, sekitar 10 truk masih terjebak di TPA Sarimukti sedangkan sisanya terparkir di UPT Kebersihan, Jalan Gedong Lima Padalarang.
"Untuk pelayanan sampah dari setiap titik di 10 kecamatan sampai saat ini masih terganggu. Banyak masyarakat yang menanyakan, kita jelaskan bahwa bahan bakar untuk alat beratnya habis," ungkap Nurjaman.
Terkait masalah BBM habis dan belum ada pengiriman selama tiga hari, pihaknya sudah berkoordinasi dengan DLH Provinsi Jawa Barat sebagai pengelola TPA Sarimukti agar segera mengirimkan BBM untuk alat berat tersebut.
"Karena pengelola TPA Sarimukti ditangan provinsi, saya meminta secepat mungkin BBM dikirim. Berdasarkan informasi dari kepala DLH Provinsi, sekarang mereka sedang pendekatan kepada pihak Pertamina," terangnya.
Dia mengaku, pihaknya belum bisa memastikan kapan TPA Sarimukti bisa beroperasi normal karena sampai saat ini belum ada informasi dari DLH Provinsi Jawa Barat.
"Tapi ada kabar dari pengelola bahwa Senin (besok) bisa buka, hanya saja belum ada informasi ke saya," tuturnya.
Baca juga: Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Masih Tanggap Darurat Banjir
Seorang sopir truk, Irsan Andriansyah ,38, mengakui terjadi penumpukan sampah di sejumlah wilayah. Para sopir terpaksa harus bekerja ekstra jika nantinya operasional TPA kembali dibuka.
"Pengurus RW nelepon sopir, komplain sampah tidak diangkut. Nanti jika sudah dibuka, kita harus bolak-balik TPA Sarimukti untuk mengangkut sampah yang sudah beberapa hari belum diangkut," ucap Irsan. (OL-6)
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan penyelesaian 100 persen masalah sampah pada tahun 2029. Pemerintah harus lebih gencar melakukan aksi di lapangan.
Pemkot Pekalongan mengatakan sejauh ini sampah masih menjadi persoalan karena masa transisi perubahan dari pengelolaan open dumping menuju pengolahan secara tertutup.
Pemko Padang telah menginstruksikan petugas kebersihan untuk meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah, khususnya di kawasan permukiman, pasar dan pusat kuliner.
KEPALA Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan Kota Jakarta Utara akan percontohan nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan di Indonesia.
DLH Kota Banjarmasin akan membangun Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara di sejumlah lokasi, serta menggalakkan kampanye pemilahan sampah.
KLH akan segera menerbitkan paksaan pemerintah kepada 306 kota/kabupaten dengan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang melakukan pembuangan terbuka pada bulan depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved