Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR masih menggenangi sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), hingga Sabtu malam (6/11), pukul 21.13 WIB. Pantauan BPBD setempat tinggi muka air mengalami kenaikan kembali. Hingga kini, Kabupaten Sintang masih berada pada status tanggap darurat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang melaporkan ketinggian muka air berkisar 1 hingga 3 meter. Sebanyak 12 kecamatan terdampak banjir yang sudah terjadi sejak Kamis pagi (21/10) atau sekitar lima pekan lalu. Banjir saat itu dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Kapuas dan Melawi meluap.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan merespons peristiwa ini, pemerintah daerah telah melakukan upaya penanganan darurat sejak awal banjir ini terjadi.
"BPBD Kabupaten Sintang bersama tim gabungan telah mendirikan pos pengungsian dan mendistribusikan bantuan makanan. Pos komando yang telah dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang juga mengoperasikan dapur umum maupun pos kesehatan," dalam keterangannya, Minggu (7/110.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berada di lapangan untuk melakukan kaji cepat di lapangan, salah satunya peninjauan lokasi banjir di beberapa titik utama di Kabupaten Sintang.
Selain kaji cepat, BNPB berkoordinasi dengan BPBD terkait dengan pertolongan, evakuasi maupun operasional dapur umum.
"Tim BNPB melaporkan beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses penanganan darurat, seperti belum tersedianya peta genangan banjir, terbatasnya perahu karet untuk evakuasi, dan akses jalan yang tergenang banjir," ujarnya.
Kedua belas kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.
BPBD masih terus melakukan pendataan terhadap dampak banjir yang meluas ini. Data terkini, Sabtu (6/11), 24.522 KK atau 87.496 jiwa terdampak, sedangkan data warga yang mengungsi masih terus dimutakhirkan.
BPBD mencatat titik pengungsian maupun mereka yang mengungsi ke tempat saudara mereka. Data terakhir, banjir ini mengakibatkan dua warga meninggal dunia, masing-masing di Kecamatan Tempunak dan Binjai.
"Kerugian material tercatat sementara yaitu 21.000 unit rumah dan 5 unit jembatan terdampak, serta sarana tempat ibadah yang juga terendam banjir," pungkasnya. (Iam/OL-09)
PEMERINTAH Kabupaten Garut menetapkan kesiapsiagaan darurat bencana longsor dan banjir setelah beberapa hari melanda sejumlah wilayah.
BANJIR bandang melanda kawasan wisata Lembah Bajuin, Desa Sungai Bakar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Hujan deras yang terjadi di Garut menyebabkan aliran Sungai Cimanuk meluap dan merendam 269 rumah dengan ketinggian air rata-rata setiap rumah 30 sentimeter.
hujan deras menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Kiararambay, Girimukti, Kabupaten Garut menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
SEKITAR 70.000 orang telah dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman di tengah banjir dahsyat yang melanda Tiongkok selatan, menurut laporan media lokal, Kamis (19/6).
Tessa mengatakan, penggeledahan telah dilakukan dari Jumat, 25 April 2025. KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Wilayah terdampak banjir tersebut antara lain Kabupaten Sambas, Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Bengkayang, Kota Singkawang, dan Kabupaten Kubu Raya.
Pemerintah memilih Provinsi Kalimantan Barat pada Pencanangan Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan Tahun 2024 untuk mempercepat pembangunan kawasan perbatasan negara itu.
Dukungan bagi pengembangan UMKM lokal juga ditunjukkan dengan terus menjaga kualitas pelayanan.
Pada Juli hingga September 2024, secara historis terjadi puncak Karhutla di Provinsi Kalbar dan umumnya di provinsi lain yang memiliki kerentanan terhadap Karhutla.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merespons soal rencana Prabowo Subianto membentuk koalisi jumbo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved