Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
MEMASUKI November, bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan tinggi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjadi di 13 titik. Mayoritas bencara terjadi di wilayah selatan yang notabene memiliki karakteristik rawan kebencanaan.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo, menyebutkan hasil laporan, dari 13 titik bencana itu, sebanyak 7 titik terjadi pada Senin (1/11). Sedangkan bencana di 6 titik lainnya pada Selasa (2/11).
"Bencana yang terjadi di tujuh titik pada 1 November itu kita prioritaskan karena dikategorikan besar. Kemudian pada 2 November juga kita langsung tangani," jelas Rudi, Kamis (4/11).
Dari 13 titik bencana, kata Rudi, ada yang sudah dilakukan asesmen untuk mengetahui mendata dampak bencana. Namun sebagian lagi masih dalam proses. "Petugas kami langsung turun ke lapangan saat terjadi bencana memasuki awal November ini. Mereka melakukan asesmen dan penanganan," ucapnya.
Beberapa daerah di wilayah selatan yang terjadi bencana diantaranya di Kecamatan Sukanagara, Kecanatan Kadupandak, Kecamatan Campakamulya, dan beberapa wilayah lainnya. Jenis bencananya terdiri dari banjir, tanah longsor, serta pergerakan tanah. "Penanganan bencana dibantu tim dari Dinas PUPR yang menurunkan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor," sebutnya.
Dari 13 titik bencana, banjir mendominasi. Lokasinya terjadi di 6 titik.
"Banjir sifatnya tahunan yang diakibatkan curah hujan tinggi serta penyempitan saluran air atau drainase. Jadi, saat debit tinggi, air meluap hingga ke permukiman warga," ucapnya.
Rudi mengaku sudah mengajukan penetapan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Namun sampai sekarang masih menunggu SK penetapannya dari Bupati Cianjur.
"Kami juga sedang menyusun tim yang nanti turun ke lapangan seandainya terjadi bencana di beberapa titik. Makanya, pada kondisi cuaca seperti sekarang, penguatan personel harus ditingkatkan," pungkas Rudi. (OL-15)
Diterbitkannya kebijakan pencegahan anak putus sekolah ke jenjang pendidikan menengah merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah daerah sesuai konstitusi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terdahulu tidak memprioritaskan pendidikan, tidak membangun sekolah baru
FORUM Sekolah Swasta menggugat Pemerintah Provinsi dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke soal rimbongan belajar (rombel). Dedi Mulyadi menjawab gugatan tersebut
BANK bjb kembali menunjukkan kinerja solid pada kuartal II Tahun 2025.
Jelajahi 10 destinasi wisata terbaik di Jl Braga Bandung, dari kafe klasik hingga museum bersejarah. Liburan tak terlupakan menanti!
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Kelas Literasi Psikologi difasilitasi langsung oleh Head of Partnership Zurich Syariah Irvan Prasetyo, dengan materi yang berfokus pada pentingnya pengembangan kepercayaan diri.
. Penyebab kekosongan jabatan karena antara lain meninggal dunia, tersandung masalah hukum, dan lainnya
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Bertepatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Rosadi membentangkan bendera merah putih sepanjang 680 meter. Dia memasang bendera itu di sepanjang ruas jalan di wilayah tempat tinggalnya.
Atas prestasinya itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan apresiasi. Silvia diundang ke Pondopo Cianjur, Rabu (6/8).
Upaya menambah posko dan armada satu di antaranya untuk meningkatkan pelayanan. Terutama mempercepat penanganan saat terjadi kebakaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved