Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Hari Ini 33 Kelurahan/Desa di Sleman Gelar Pillur E-Voting

Agus Utantoro
31/10/2021 07:10
Hari Ini 33 Kelurahan/Desa di Sleman Gelar Pillur E-Voting
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.(MI/Agus Utantoro)

PEMILIHAN Lurah (Pillur) di 33 kelurahan (desa) di Kabupaten Sleman, hari ini, Minggu (31/10) dilaksanakan secara serentak. Berbeda dengan pemilihan lainnya, pillur kali ini diselenggarakan dengan cara e-voting, sehingga tidak ada lagi kertas suara.

"Pemilih cukup meng-klik pada pilihannya," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Minggu (31/10) di sela-sela persiapan pemantauan pemilihan lurah.

Bupati berpesan agar penyelenggaraan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat sehingga tidak terjadi penularan covid-19 atau bahkan menjadi klaster covid.

"Penyelenggaraan pesta demokrasi tingkat kalurahan itu bebas dari penularan covid-19 dan tidak ada politik uang," tegas Bupati.

Kustini menuturkan pelaksanaan pilihan lurah sebelumnya tertunda akibat sejumlah pembatasan aktifitas di masa pandemi covid-19. Namun, seiring dengan penurunan level PPKM di Sleman pada level 2, membuat hajatan demokrasi tersebut dapat kembali dilaksanakan.

"Kita bersyukur sudah dibolehkan, karena pilur itu sudah ditunda lama sekali. Yang merasakan dampaknya terutama para calon lurah," ungkap Kustini.

Meskipun sudah diperbolehkan, Kustini tetap meminta pelaksanaan Pillur diselenggarakan dengan hati-hati. Pasalnya, setiap kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam jumlah banyak bisa berpotensi menyebabkan penularan virus covid-19.

"Yang harus diperhatikan bagaimana jangan sampai ada penularan. Karena mau tidak mau pasti ada keramaian. Dan itu yang harus diperhatikan baik oleh penyelenggara, petugas maupun satgas di wilayah masing-masing," jelas Kustini.

Kustini berharap pesta demokrasi tingkat Kalurahan tersebut dapat berjalan sehat. Pihak penyelenggara harus membuat rencana dan skenario mitigasi yang aman dan tidak menimbulkan kerumunan.

"Yang pasti semua sudah disiapkan prokesnya. Tinggal kita semua saling jaga. Agar semua masyarakat yang terlibat tetap sehat," terang Kustini.

Selain mencermati resiko penularan, Bupati perempuan pertama di Sleman itu mengingatkan para calon lurah agar tidak bermain politik uang. Masyarakat agar tidak tergoda dengan tawaran oknum-oknum yang memberikan uang untuk memilih calon tertentu.

"Ini (pillur) bukan hanya bicara soal siapa calonnya. Tapi program apa yang akan dilakukan untuk memajukan wilayahnya. Saya rasa masyarakat Sleman sudah cermat dan cerdas dalam menentukan hal itu. Dan tidak tergoda (uang)," harap Kustini. (OL-13)

Baca Juga: Presiden Erdogan Akan Bertandang ke Indonesia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya