Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Satu-satunya Maskapai di Bandara JB Soedirman, Citilink, Setop Terbang

Insi Nantika Jelita
25/10/2021 09:14
Satu-satunya Maskapai di Bandara JB Soedirman, Citilink, Setop Terbang
Pesawat Citilink ATR 72-600 menurunkan penumpang di Bandara JBS Purbalingga.(MI/LILIK DARMAWAN)

MASKAPAI penerbangan Citilink Indonesia menyetop penerbangan di Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman, Purbalingga, Jawa Tengah. Padahal, bandara tersebut baru saja diresmikan Juni tahun ini dan Citilink menjadi maskapai satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan komersial di bandara tersebut.

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo membenarkan hal tersebut. Namun, penghentian operasi penerbangan hanya bersifat sementara.

"Hanya di minggu ketiga dan keempat Oktober ini tidak kita operasikan karena rendahnya tingkat isian penumpang di rute ini," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (24/10).

Baca juga: Tourism Promotion Organization akan bawa 100 Wisatawan Korea ke Pariaman

Dia menegaskan, selain dari periode tersebut, Citilink masih akan melayani penerbangan dari bandara JB Soedirman. Dengan demikian tidak berhenti beroperasi selamanya.

"Kami masih tetap melayani rute ke Purbalingga. Sesuai izin rute dan jadwal yang diberikan, yaitu Kamis dan Sabtu," ucapnya.

Kabar mengenai tidak beroperasinya maskapai Citilink di bandara JB Soedirman awalnya dilontarkan Pengamat kebijakan Publik Agus Pambagio lewat akun Facebooknya, Minggu (24/10). 

Saat dikonfirmasi, Agus mengaku dari informasi yang didapat, ternyata maskapai itu tidak mengoperasikan penerbangan selama sebulan penuh.

"Betul, itu informasi langsung dari QG (kode penerbangan Citilink). Saya rencananya Selasa (26/10) pekan ini mau terbang," katanya kepada wartawan.

Dalam unggahan di sosia medianya, Agus berpendapat bakal jarang masyarakat yang terbang dari Bandara JB Soedirman lantaran ke daerah lain di sekitar Purbalingga dianggap lebih mudah diakses dengan transportasi darat ketimbang pesawat.

"Siapa yang mau terbang meski tidak pandemi? Secara ekonomi dan pekerjaan mereka bergerak di sekitar-sekitar saja. Jadi, kemungkinan menggunakan pesawat dalam 5 tahun ke depan minim (di Bandara JB Soedirman). Terus operasional bandara dibiayai siapa? Cilacap, Purbalingga itu cuma 65 km. Lebih cepat pakai kendaraan darat, murmer (murah meriah). Kita lihat semoga analisa saya salah," tulisnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya