Headline

Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bupati Karanganyar Kirim Surat ke Tiga Menteri Terkait Krisis Harga Telur

Widjajadi
08/10/2021 11:01
Bupati Karanganyar Kirim Surat ke Tiga Menteri Terkait Krisis Harga Telur
Pekerja memberi pakan pada ayam petelur di Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.(ANTARA/Adeng Bustomi)

BUPATI Karanganyar Juliyatmono melayangkan surat kepada tiga menteri, untuk menyikapi anjloknya harga telur di tingkat produksi yang dikeluhkan ribuan peternak ayam petelur di wilayahnya.

Surat itu dialamatkan kepada Menko Perekonomian, Menteri Pertanian, dan Menteri Perdagangan terkait kebijakan khusus atas jagung sebagai bahan pokok pakan ayam petelur, agar diturunkan menjadi Rp4500/kg dan harga telur ditingkatkan menjadi sebesar Rp19.000.

Hampir setahun terakhir ini, ribuan peternak ayam petelur di Kabupaten Karanganyar terus menjerit dan menangis akibat dari terus menurunnya harga telur, di tengah tingginya harga pakan jagung untuk proses produksi.

Baca juga: Tambang Ilegal Muncul di Hulu Sungai Tengah

Banyak peternak ayam petelur di kaki Gunung Lawu itu terpaksa harus menggadaikan BPKB atau sertifikat tanah dan bahkan menjual mobil, untuk menombok harga pakan ternak di tengah menurunnya harga telur yang tidak terkendali.

Seperti dialami peternak ayam petelur di Kecamatan Jumantono, Karanganyar, anjloknya harga telur nasional mengaku bahwa kerugian yang ditanggung per kandang yaitu sebesar Rp5 juta per bulan.

"Karena terus merugi, di satu sisi menjaga kelangsungan pakan ayam, para peternak ayam petelur terpaksa melakukan segala upaya, seperti memggadaikan BPKB, sertifikat untuk mencari utangan. Bahkan ada banyak teman menjual.mobil untuk menutup pakan," kata Nurtini, peternak ayam di Desa Nganut, Jumantono.

Dia memaparkan, selama harga telur ambruk parah ini,  dirinya per mengalami kerugian Rp5 juta per kandang yang berisi 3.500 an ayam. Untuk bertahan, dirinya terpaksa menjual barang-barang untuk bisa membeli pakan ayam.

"Potensi kerugian dalam sebulan Rp20 juta. Kami sudah mendesak ke pemerintah, tapi sejauh ini belum memberikan pertolongan," imbuhnya dengan nada hampir putus asa.

Ketua Kelompok Ternak Ayam Margo Seneng Desa Sedayu, Jumantono, Budi Waluyo, 48, menegaskan, masa setengah tahun terakhir merupakan sejarah terpuruknya harga telur di Indonesia.

"Keterpurukan itu sudah tidak rasional lagi antara biaya produksi dengan Harga Penjualan Produksi HPP sangat timpang. Banyak teman untuk bertahan berutang, dengan tanggungan BPKB, sertifikat tanah maupun jual mobil juga ditempuh," kata dia.

Sejauh ini, HPP secara nasional harga telur Rp19.500/Kg. Tetapi fakta di pasar, peternak hanya bisa menjual dilevel Rp14.000/Kg-Rp16.000/Kg itu pun sudah merugi banyak. Celakanya harga jagung terus bertahan tinggi, antara Rp5.200-Rp6.500.

Dia mengatakan Dinas Peternakan Provinsi Jateng pernah berkunjung ke Karanganyar bertemu dengan hampir 500 orang peternak ayam petelur di Karanganyar, tetapi belum membawa solusi.

Pada bagian lain, Bupati Karanganyar berkirim surat kepada tiga menteri terkait, juga belum direspon secara nyata. 

"Saya pada 28 September sudah mendesakkan ke tiga kementerian, mudah mudahan segera menjadi solusi yang menggembirakan bagi para peternak," kata Juliyatmono kepada Media Indonesia, kemarin .

Dia mengatakan sebagai wilayah sentra ayam peternak ayam petelur di Solo Raya, Pemkab Karanganyar terus monitor situasi krisis harga telur yang dibarengi dengan tingginya harga pakan ini.

"Solusinya adalah, ada kebijakan dari pemerintah, menurunkan harga pakan jagung menjadi Rp4.500, dan menetapkan harga telur di tingkat produksi minimal Rp19.000. Yang terjadi harga di tingkat kandang Rp15 ribu atau jauh dari HPP Rp18.500," kata bupati.

Dalam suratnya kepada tiga kementerian terkait, Juliyatmono memaparkan, potensi peternakan ayam petelur di Karanganyar mencapai 1.918.742 ekor, dan kebutuhan pakan jagung mencapai 2.878 ton per bulan.

"Mudah mudahan ada solusi cepat dari pemerintah, sehingga ekonomi kerakyatan di Karanganyar di masa pandemi ini segera pulih kembali," pungkas dia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya