Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
NasDem tidak berhenti memberikan kontribusi kepada seluruh lapisan
warga negara Indonesia. Hari ini, Senin (4/10), DPW Partai NasDem Jatim berupaya memperjuangkan hak anak-anak negeri yang berkebutuhan khusus.
Melalu kegiatan seminar yang berjudul "Parenting Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK)", yang digelar di gedung DPW NasDem Jatim, diharapkan bisa
menjadi solusi bagi mereka.
Ketua DPW NasDem Jatim, Sri Sajekti Sudjunadi mengatakan, pentingnya
kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Partai NasDem sebagai
pendamping dari anak negeri berkebutuhan khusus. Salah satunya adalah
dengan mendorong adanya perda disabilitas untuk anak berkebutuhan
khusus, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Harapannya, ke depan akan muncul sebuah peraturan yang lebih tinggi.
"Makanya, kita tidak akan berhenti pada sebuah kegiatan seminar saja.
Ini bagian dari tahapan-tahapan kita untuk membedah dan memperjuangkan
persoalan anak negeri," kata perempuan yang akrab dipanggil Bunda Janet
di Surabaya, kemarin.
Menurut dia, jumlah anak negeri yang berkebutuhan khusus, mungkin terbilang sedikit. Tetapi, jumlah yang sedikit itu bukan berarti mereka tidak punya hak yang sama.
Oleh sebab itu, kata Janet, tujuan utama dari kegiatan ini adalah
mewujudkan keadilan sosial bagi mereka.
Sebenarnya, Partai NasDem sudah mengawali perjuangan ini sejak 2012 di Kabupaten Kediri. Salah satunya telah melakukan pendampingan
sekaligus memberikan fasilitas pada sebuah komunitas, termasuk
legalitasnya secara hukum.
Hingga kini, NasDem masih terus melakukan komunikasi intensif sebagai mitra perkumpulan.
Sementara itu, menurut Ketua DPD Kabupaten Kediri, Lutfi Mahmudiono, baru-baru ini mereka juga mengambil inisiatif untuk memperjuangkan perda disabilitas.
Prioritas pembangunan
Dalam seminar itu, hadir sebagai pembicara utama, Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPP Partai Nasdem, Amelia Anggraeni. Ia mengatakan kegiatan ini juga bukan hanya sekedar bicara tentang isu anak berkebutuhan khusus.
Tetapi, esensi lainnya adalah tentang sebuah toleransi, serta masalah
sosial kemasyarakatan. "Bukan hanya sekedar isu belaka. Tapi, kami sangat menginginkan, ke depan akan ada harapan peningkatan hidup teman-teman berkebutuhan khusus secara bermartabat," ungkapnya.
Ditambahkannya, bahwa isu disabilitas dan anak-anak negeri berkebutuhan
khusus, sudah waktunya menjadi prioritas dalam pembangunan.
Hal yang sama dikatakan Anggiasari Puji Aryatie, salah satu penyandang
disabilitas dari Partai Nasdem yang kini menjadi Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI. Ia berharap agar isu-isu disabilitas dan anak berkebutuhan khusus bisa didengar lebih banyak orang.
"Penyandang disabilitas, anak berkebutuhan khusus bukanlah orang-orang
'kelas dua'. Kebutuhan mereka sebagai warga negara, juga wajib diperhatikan agar hak-haknya dipenuhi," tegas Anggiasari
Sebagai penyandang disabilitas, Anggiansari pernah merasakan betul
sulitnya memperjuangkan hak-hak masyarakat. Oleh sebab itu, harus ada
kebijakan-kebijakan bagi para penyandang disabilitas, khususnya
anak-anak berkebutuhan khusus.
Pemateri lainnya, Ketua Bidang Kesehatan DPP Partai Nasdem, Okky Asokawati, juga ingin mematahkan pandangan negatif terhadap anak berkebutuhan khusus.
Diakuinya, bahwa selama ini seorang anak berkebutuhan khusus susah diterima di masyarakat, bahkan cenderung dikucilkan karena beberapa kekurangannya.
"Padahal setiap anak berkebutuhan khusus itu, juga memiliki kemampuan
yang khusus pula. Oleh sebab itu, harus dikawal oleh orang-orang yang
sangat mengerti apa yang dibutuhkan mereka," ujarnya.
Selain menggelar seminar, DPW Partai NasDem Jatim juga memberikan
bantuan kursi roda terhadap penyandang disabilitas. (N-2)
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
“Koperasi Merah Putih jangan sampai menjadi kompetitor pelaku UMKM di desa. Kalau bisa justru menjadi mitra strategis, bahkan distributor bagi produk-produk UMKM,”
Pendistribusian ke-40 ribu Al-Qur'an di Jawa Timur itu dilaksanakan berbarengan dengan distribusi wakaf Al Qur’an dan Pembinaan Jawa Tengah.
Baznas menyalurkan bantuan program Zmart Pesantren untuk 10 Pondok Pesantren di wilayah Jawa Timur.
Tujuh lokasi tambahan, yakni di Kabupaten Ponorogo, Jember, Bojonegoro, Tuban, Gresik, Pamekasan, dan Kota Pasuruan.
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur memastikan 12 dari 19 Sekolah Rakyat (SR) di Jawa Timur mulai beroperasi Senin (14/7). Sekolah tersebar di sejumlah daerah di Jawa Timur.
MUSIM tanam melon tahun ini di sejumlah wilayah sentra produksi Jawa Timur menunjukkan tantangan yang signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved