BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, hingga awal musim hujan ini telah mengirimkan bantuan air bersih total sebanyak 606 tangki atau 3.030.000 liter, ke tujuh desa yang mengalami kekeringan akibat kemarau.
Sementara itu, hingga memasuki musim hujan saat ini, BPBD Klaten masih terus masih terus melakukan pengedropan air bersih untuk membantu warga tujuh desa kekeringan yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi dan Bukit Seribu Gunungkidul.
Tujuh desa kekeringan yang mendapat dropping (pengedropan) air bersih itu tersebar di empat kecamatan, yakni Desa Sidorejo, Tlogowatu, dan Tegalmulyo di Kecamatan Kemalang; Desa Bandungan di Kecamatan Jatinom; Desa Kanoman di Kecamatan Karangnongko; Desa Wiro dan Ngerangan di Kecamatan Bayat.
Hingga saat ini, Desa Sidorejo telah mendapat pengedropan air bersih 148 tangki, Tlogowatu 86 tangki, Tegalmulyo 146 tangki, Bandungan 62 tangki, Kanomanan 27 tangki, wiro 21 tangki, dan Ngerangan 116 tangki. Total tujuh desa itu telah mendapat bantuan air 606 tangki.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, mengatakan pihaknya mulai melakukan pengedropan bantuan air bersih sejak 4 Juni 2021. Dan, hingga memasuki musim hujan ini tujuh desa itu masih terus digelontor bantuan air bersih.
"Ya, kegiatan pengedropan air bersih masih terus dilakukan sampai saat ini. Karena, sumber air maupun bak penampungan air hujan, seperti di empat desa kekeringan di kawasan lereng Gunung Merapi itu masih kering," jelasnya kepada Media Indonesia, Jumat (1/10).
Terkait anggaran untuk penanganan daerah kekeringan, BPBD Klaten tahun ini menyiapkan anggaran Rp241 juta. Anggaran ini untuk kegiatan pengedropan air sebanyak 750 tangki. Hingga saat ini realisasinya telah mencapai 80,8% atau 606 tangki. (OL-13)
Baca Juga: Polisi Tangkap Empat Pengedar Uang Palsu di Kota Depok