Siswa PAUD di Kupang Dibatasi Lima Orang Per Kelas

Palce Amalo
29/9/2021 11:47
Siswa PAUD di Kupang Dibatasi Lima Orang Per Kelas
Ilustrasi pembelajaran tatap muka(MI/Ricky Julian)

SEKOLAH di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menerapkan protokol  kesehatan yang ketat kepada siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

PTM terbatas digelar sejak satu pekan terakhir di ratusan sekolah yang terdiri dari PAUD, SD, dan SMP. Hingga Rabu (29/9), tidak ada laporan siswa terpapar covid-19.

Di PAUD Madre Arcuci, Kelurahan Liliba, Kota Kupang, kegiatan belajar-mengajar mulai pukul 08.00-09.30 Wita atau selama 1,5 jam. Saat siswa memasuki gerbang sekolah, mereka diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun di tempat yang sudah siapkan. Selanjutnya, siswa masuk ke ruangan untuk belajar dengan jarak tempat duduk antarsiswa sekitar dua meter.

"Satu kelas dibatasi hanya lima siswa, setelah kelas pertama selesai dilanjutkan dengan kelas kedua juga lima orang," kata Kepala Sekolah PAUD Madre Arcuci, Suster Maria Yuli Setyawati.

Dengan sistem tersebut, satu siswa hanya masuk kelas dua kali dalam seminggu dengan total waktu belajar selama tiga jam.

"Siswa yang masuk Rabu akan datang lagi ke sekolah pada Sabtu," imbuhnya.

Baca juga:  Siswa PAUD di Kupang Kembali Masuk Sekolah

Suster Maria menyebutkan, pihaknya juga mengantisipasi siswa tertukar tempat duduk dengan cara menempelkan foto mereka di meja masing-masing.

"Siswa PAUD kan belum bisa membaca, jadi foto itu sebagai tanda bahwa itu tempat duduk mereka," ucapnya.

Menurutnya, aturan terkait pembelajaran di masa pandemi itu sudah disepakati bersama orangtua siswa. Kesepakatan lain ialah siswa wajib menempatkan tas di samping meja, tidak ada waktu untuk istirahat, dan boleh membawa makan dari rumah.

Untuk mengawasi proses pembelajaran, tambahnya, setiap kelas ada dua guru yakni guru kelas dan asisten guru yang bertugas menyiapkan kebutuhan anak-anak PAUD termasuk membawa mereka ke kamar mandi.

"Setiap masuk dan keluar kelas, anak-anak juga wajib membersihkan tangan dengan hand sanitizer, pun guru melakukan penyemprotan (disinfeksi) ruangan," tuturnya.

Sementara itu, Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang, pada Selasa (28/9) malam, melaporkan kasus aktif covid-19 sudah turun menjadi 124 orang dibandingkan satu hari sebelumnya sebanyak 135 kasus aktif.

Begitu juga kelurahan zona hijau covid-19 bertambah menjadi 15 kelurahan dari sebelumnya sembilan kelurahan dan kelurahan zona merah masih satu yakni Namosain dengan 15 kasus.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya