Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkot Bandung Minta Apotek Sediakan Ruang bagi Produk UMKM

Naviandri
27/9/2021 14:08
Pemkot Bandung Minta Apotek Sediakan Ruang bagi Produk UMKM
Ilustrasi UMKM(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung meminta agar apotek yang ada di Kota Bandung menyediakan ruang bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memamerkan produk. Ini bisa menjadi kolaborasi dan wujud kepedulian membangkitkan ekonomi di masa pandemi covid-19.

"Apotek bisa menjadi ruang display bagi pengusaha UMKM dan kami dorong UMKM yang terdampak covid-19 terus berinovasi dan berkreasi, ini bisa menjadi suatu hal yang saling menguntungkan antara pemilik apotek dengan pelaku UMKM," kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Muyana di Bandung, Senin (27/9).

Dengan adanya kolaborasi tersebut, para pelaku UMKM bisa kembali menjalankan usahanya di tengah pandemi covid-19. Pemkot hadir memberikan dukungan dan stimulus, memperkenalkan produk lewat pemasaran dan lain-lain.

Jika para pelaku UMKM terus tumbuh, maka roda ekonomi di Kota Bandung berkembang, pemerintah pun akan terus memberikan stimulus kepada para pelaku UMKM di antaranya memberikan sejumlah kemudahan kepada para pelaku usaha. Salah satunya terkait sertifikasi halal yang diberikan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung.

"Selain itu, kemudahan juga diberikan untuk mengurus Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Dinas Kesehatan dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)," ungkapnya.

Baca juga: Tujuh UMKM Peserta Export Coaching Program Sukses Ekspor ke Mancanegara

Disbudpar gratis memberikan HAKI, Disdagin memberikan sertifikasi halal juga uji mutunya. Sementara Dinkes ada PIRT dan Dinas UMKM memberikan pendampingan, akses, modal dan lain-lain, Oleh karenanya, Yana meminta para pelaku UMKM tidak perlu khawatir tentang usaha, hal yang perlu dilakukan yaitu memiliki inovasi yang baik.

"Tingkatkan kreativitasnya kita akan kasih pendamping seperti UMKM kuliner, diajari soal packaging, pemasaran soal harga dan sebagainya. Tak hanya itu, di Kota Bandung pun ada "business matching". Para pelaku UMKM akan dipertemukan dengan pembeli dari luar negeri," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PC Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung Yena Iskandar menyatakan siap untuk mendorong anggotanya menyediakan tempat untuk pelaku UMKM memaperkan produknya. Baginya, hal itu menjadi salah satu tanggung jawab dan kepedulian apoteker terhadap pemulihan ekonomi, termasuk UMKM.

"Melalui sinergitas ini, rekan rekan UMKM bisa semakin maju usahanya. Kami harap juga produk UMKM bisa dijual di seluruh gerai apotek wilayah Kota Bandung, sehingga memudahkan pelaku UMKM untuk memasarkan produk," ucapnya.

Menurutnya, pandemi telah berdampak ke berbagai sektor. Mulai ekonomi, kesehatan, juga pendidikan. Oleh karena itu semua harus bahu membahu dalam upaya percepatan pemulihan kondisi ini.

"Apoteker ini ada di berbagai bidang usaha, mulai produksi, distribusi dan pelayanan kita harap kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan UMKM bisa berjalan baik," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya