Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Curah Hujan Tinggi, Bencana Hidrometeorologi Ancam Wilayah Cianjur

Benny Bastandy/Budi Kansil
15/9/2021 18:41
Curah Hujan Tinggi, Bencana Hidrometeorologi Ancam Wilayah Cianjur
Ilustrasi(DOK MI)

SEPEKAN terakhir curah hujan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, intensitasnya cukup tinggi. Kondisi tersebut berdampak terhadap terjadinya beberapa kali bencana hidrometeorologi di sejumlah kecamatan.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Tedi Artiawan, mengatakan sepekan ini dilaporkan setidaknya terjadi 4 kali bencana. Tapi kondisinya berskala kecil.

"Dari laporan yang masuk ada empat kali bencana skala kecil. Seperti tanah longsor di Kecamatan Campaka dan kemudian TPT (tembok penahan tebing) yang ambruk di dekat kantor Diskominfo," terang Tedi, Rabu (15/9).

Mantan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Cianjur ini tak memungkiri saat ini potensi bencana kembali meningkat seiring tingginya curah hujan. Kondisi tersebut merupakan peralihan yang sebelumnya terjadi kemarau.

"Seperti kita ketahui, indeks risiko bencana di Kabupaten Cianjur cukup tinggi. Kalau tidak salah ada pada urutan keempat di Indonesia. Harus kita waspadai dengan potensi bencana yang bisa saja terjadi dengan cuaca ekstrem sekarang," sebutnya.

Relatif tingginya risiko bencana di daerah tatar santri itu tak terlepas juga dengan karakteristik wilayah. Hampir semua jenis bencana di Cianjur tersebar di semua wilayah.

"Kita punya pantai yang berpotensi rawan tsunami, kemudian potensi gunung berapi yang masih aktif, tanah longsor, pergerakan tanah, lalu banjir karena banyak aliran sungai, dan lainnya," imbuh Tedi.

Karena itu, pada kondisi apapun, personel BPBD selalu siap siaga menghadapi berbagai kemungkinan potensi kebencanaan. Saat ini di setiap desa/kelurahan hingga ke perkampungan, di Cianjur sudah memiliki relawan tangguh bencana (Retana).

"Mereka jadi garda terdepan yang pertama ada di lapangan seandainya terjadi bencana," pungkasnya.

BPBD mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terjadinya potensi bencana. Semua relawan tangguh bencana (Retana) di 360 desa dan kelurahan juga sudah diminta siaga. "Semua harus siap siaga. Tapi hujan memang belum merata. Masih ada wilayah yang mengalami kekeringan," pungkasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya