Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBANGUNAN infrastruktur di wilayah pedalaman Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, masih minim. Lantaran kurang diperhatikan, masyarakat Dusun Papagaran yang berada di kawasan kaki Pegunungan Meratus mengancam akan menggelar aksi demo serta membuka industri kayu (bandsaw) dan mencari investor tambang.
Dusun Papagaran adalah anak Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan. Bencana banjir bandang pada awal 2021 lalu menyebabkan hancurnya infrstruktur dan ekonomi masyarakat puluhan desa di wilayah ini. Hingga kini upaya pemulihan pasca bencana berjalan lambat.
"Kami lelah dengan janji-janji pemerintah. Hasil musyawarah warga sebagai bentuk protes, maka warga desa akan berunjukrasa dan bermalam di kantor Bupati dan DPRD. Kami juga akan membuka bandsaw dan membuka tambang bekerja sama dengan investor," tegas Nopi Abadi, Tokoh Pemuda Dusun Papagaran, beberapa waktu lalu.
Warga mendesak Pemkab Hulu Sungai Tengah lebih menunjukkan perhatiannya ke warga Papagaran yang berada di pedalaman. Hal senada juga dikemukakan warga Dusun Papagaran lainnya Reza. Dikatakannya kondisi infrastruktur terutama jalan dan jembatan banyak yang rusak parah sehingga mengganggu aktivitas warga.
Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, Sabtu (11/9), menegaskan pihaknya telah memprioritaskan pembangunan kembali (rehabilitasi) pasca bencana daerah-daerah terdampak bencana termasuk wilayah Kecamatan Hantakan.
"Meski dengan keterbatasan anggaran daerah, rehabilitasi pasca bencana akan terus dilakukan. Prioritas pembangunan infrastruktur pasca bencana antara lain perbaikan jalan, jembatan dan rehabilitasi DAS," tuturnya.
Sebelumnya, Bupati Hulu Sungai Tengah, Aulia Oktafiandi, mengakui bencana banjir yang terjadi pada awal 2021, menimbulkan dampak kerugian sangat besar. Karena itu prioritas pembangunan Pemkab adalah pemulihan dan rehabilitasi pasca bencana.
Menurutnya meski aktifitas masyarakat sudah berjalan normal namun banyak infrastruktur di tingkat kecamatan dan desa masih dalam kondisi rusak. "Pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi ini adalah pekerjaan besar bagi pemerintah dan perlu waktu. Kami harap masyarakat bersabar, kami pastikan pemerintah hadir untuk membantu masyarakatnya," tegas Aulia sembari menyampaikan beberapa rencana pembangunan dan pemulihan pasca bencana.
Bencana banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tercatat melanda 10 kecamatan dan sebanyak 161 desa terdampak banjir. Tercatat 1.219 orang terpaksa mengungsi dan 10 orang tewas akibat diterjang banjir bandang. Kecamatan Hantakan menjadi salah satu daerah terparah dilanda banjir bandang dan longsor. (OL-13)
Baca Juga: Bengawan Solo Tercemar Jadi Bencana Bagi Ribuan Warga Blora
PEGUNUNGAN Meratus merupakan gugusan gunung yang memanjang dari selatan ke utara melintasi 10 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan
Dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 75 pendakian puncak Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan ditiadakan karena pandemi covid-19.
KLHK mendorong percepatan realisasi perubahan fungsi kawasan hutan Pegunungan Meratus.
Program kesempatan kuliah di ULM Banjarmasin bagi warga suku dayak Meratus ini bertujuan untuk pemerataan kesempatan pendidikan tinggi bagi warga pedalaman.
Guna melindungi kawasan hutan Meratus Kalimantan Selatan yang masuk kategori paru-paru dunia ini Pemerintah Provinsi Kalsel membentuk Kesatuan Pengelolaan Hutan.
Kawasan Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, juga berpotensi sebagai ekowisata. Masyarakat Kalsel menganggap Meratus sebagai aset dunia.
Fakhriady, mengatakan saat ini sudah 12.776 siswa SD sudah divaksinasi
PENANGANAN sampah pasca bencana banjir besar yang melanda wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan awal 2021 lalu, hingga kini belum tuntas tertangani.
Banjir yang terjadi sejak dua hari terakhir itu merendam sedikitnya 1.000 rumah yang dihuni 1.113 keluarga di lima kecamatan.
BENCANA banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah di Provinsi Kalimantan Selatan, sejak Senin (15/11) hingga kini masih merendam ribuan rumah dan perkantoran di wilayah tersebut.
Di ruas jalan menuju Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, ada yang tertimbun longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved