Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
HARGA ikan laut segar di Provinsi Aceh sejak sebulan terakhir bertahan mahal. Tingginya harga harga bahan pokok yang kaya nutrisi, protein,
meneral, omega 3, vitamin K dan lemak sehat itu karena hasil tangkapan nelayan berkurang.
Dari penelusuran Media Indonesia, Selasa (7/9), kawasan yang krisis hasil tangkapan nelayan itu diantaranya meliputi Kabupsten Pidie, Pidie Jaya,
Bireuen, Kota Lhok Seumawe, Aceh Timur dan Kota Langsa. Itu merupakan kawasan yang nelayannya beraktivitas mencari ikan perairan laut Selat
Malaka.
Di Pasar Grosir Ikan Segar, Koota Sigli Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga ikan tongkol yang biasanya berkisar Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kg (kilogram), sekarang naik menjadi Rp 28.000 hingga 30.000 per kg.
Lalu ikan gembung yang niasanya Rp 20.000 hingga 25.000, sekarang berkisar Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kg. Ikan dencis yang harga biasanya berkisar Rp 18.000 hingga Rp 25.000 kini bertahan sekitar 35.000 hingga Rp 40.000 per kg.
Hal itu terjadi karena hasil tangkapan nelayan di perairan Selat Malaka berkurang sejak sepekan terakhir. Ini diduga karena sering terjadi cuaca
buruk seperti gelombang dan arus laut.
"Modal kami sangat mahal dan tidak mungkin menjual murah. Bahkan kalau kondisi seperti ini, kami sering rugi karena daya beli konsumen berkurang. Apalagi ditengah pandemi Covid-19, warga lebih mengutamakan kebutahan beras dan biaya sekolah anak dari pada membeli ikan dengan harga tinggi" tutur Ikhwan, penjual ikan di Kota Sigli, Ibokota Kabupaten Pidie.
Karena rendahnya hasil tangkapan, sebagian nelayan tradisional berhenti melaut. Mereka kadang lebih memilik menjala ikan di tepi pantai.
"Untuk menjala ikan, tidak harus mengeluarkan biaya, cukup menggunakan jaring jala yang ada di rumah. Tapi kalau pergi ke laut berlayar dengan
perahu harusengisi bajan bakar minyak. Kan rigi bila tidak ada hasil tanglapan" tutur Abdullah, nelayan di pesisir Pasi Rawa, Kota Sigli.
(OL-13)
Baca: Kasus Positif Covid-19 di Klaten Bertambah 17 Orang, 30 Sembuh
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan
Komitmen kepolisian dalam menindak tegas segala bentuk kejahatan yang merugikan masyarakat, khususnya nelayan.
KEBAKARAN lahan melanda dua gampong (desa) di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Total lahan yang terbakar sejak sepekan terakhir seluas 12 hektare.
Dari jumlah jemaah asal Aceh kali ini (tahun 2025), 4.378 orang, sebanyak 12 di antaranya telah wafat di Arab Saudi.
Muslim, penjaga rumah Cut Meutia, mengaku telah berulang kali melaporkan kondisi kerusakan parah pada beberapa bagian bangunan Rumah Cut Meutia.
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Turunnya harga tersebut dapat memengaruhi semangat petani dan pekerja. Apalagi hal itu bisa berdampak beruk roda berekonomian warga sekitar.
DEMAM batu akik seolah menjadi epidemi yang melanda masyarakat Indonesia saat ini
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved