Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

25% Pelajar SMA, SMK, dan SLB Di Cianjur Sudah Divaksin

Benny Bastiandy
07/9/2021 17:51
25% Pelajar SMA, SMK, dan SLB Di Cianjur Sudah Divaksin
Ilustrasi vaksinasi covid-19 bagi pelajar(DOK MI)

SEKITAR 25 ribu pelajar SMA, SMK, dan SLB di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sudah menjalani vaksinasi covid-19. Saat ini cakupan vaksinasinya terus dipercepat lantaran menjadi salah satu syarat dilaksanakannya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, Endang Susilastuti menjelaskan dari 97.755 orang siswa SMA, SMK, dan SLB, baru sekitar 25% yang sudah divaksin. Percepatannya terus dilakukan bekerja sama dengan TNI, Polri, dan elemen lainnya.

"Alhamdulillah, vaksin di Cianjur berdasarkan data masuk yang kerja sama dengan Polres, TNI, kemudian BIN, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas itu sudah mencapai 25 ribuan atau sekitar seperempatnya dari 97.755 orang," kata Endang, Selasa (7/9).

Bagi Endang, dengan cakupan vaksinasi yang sudah mencapai 25%, tentu menjadi hal yang melegakan. Artinya, siswa juga sudah menyadari pentingnya divaksin sebagai upaya pengendalian covid-19. "Percepatannya terus kita lakukan dengan melaksanakan vaksinasi massal di sekolah-sekolah," ucapnya.

Relatif cukup banyaknya siswa yang sudah divaksin, sebut Endang, akan berbanding lurus dengan rencana PTM terbatas dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Sebagai salah satu syarat PTM, lanjut Endang, vaksinasi tentu harus dilakukan dengan maksimal.

"Berdasarkan SKB 4 Menteri, syarat lain bisa melaksanakan PTM terbatas di antaranya ketersediaan sarana dan prasarana, vaksinasi bagi PTK (pendidik dan tenaga kependidikan) dan siswa, kemudian zonasi harus berada di zona kuning atau hijau," tuturnya.

Menghadapi PTM terbatas dengan AKB, Endang mengingatkan para kepala sekolah agar mengecek ulang survei daftar isian. Pasalnya, masih cukup banyak sekolah yang informasinya belum mengisinya.

Berdasarkan data, untuk tingkat SMA, dari 94 sekolah, yang baru mengisi daftar survei isian sebanyak 21 sekolah. Kemudian tingkat SMK, dari 186 sekolah, yang baru mengisi sebanyak 38 sekolah.

"Sedangkan untuk SLB, dari 8 sekolah, baru 2 sekolah yang mengisi. Ini harus dipastikan untuk dicek kembali," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya