Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pesan Asep: Kebiasan 5M Jangan Kendur meski Kasus Covid di Sikka Turun

Gabriel Langga
03/9/2021 09:56
Pesan Asep: Kebiasan 5M Jangan Kendur meski Kasus Covid di Sikka Turun
Salah satu warga Kabupaten Sikka meninggal akibat Covid-19, dimakamkan dengan protokol kesehatan.(MI/Gabriel Langga)

TREND kasus Covid-19 di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, turun drastis pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Berdasarkan data, Satgas Covid-19 Sikka, Kamis (2/9) jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi  berjumlah 4.589. Dengan rincian sembuh 4.439 orang. Kemudian kasus aktif Covid-19 terdapat 64 orang. Sementara ada 86 orang dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19.

Dokter Asep Purnama yang tiap hari merawat pasien Covid-19 di ruangan isolasi RSUD dr TC Hillers Maumere kepada mediaindonesia.com, Jumat (3/9) mengatakan, trend kasus Covid-19 di Kabupaten Sikka mulai menurun.

"Kasus Covid-19 di Sikka semakin menurun. Tentu kita syukuri hasil kerja keras kita semua. Ini bukti yang menguatkan kita semua, bahwa kita bisa
mengendalikan virus Covid-19," papar dia.

Disampaikan dia, kasus Covid-19 ini sangat dinamis. Potensi kasus Covid-19 naik pun bisa terjadi. Oleh karena itu masyarakat saling menjaga agar tetap terkendali dengan menjadikan 5M sebagai kebiasaan baru dengan disiplin melakukan 5M.

Selanjutnya kata Asep bahwa pemerintah saat ini sedang giat melakukan 3T (testing, tracing, treatment). Hal itu mencegah laju penularan virus Covid-19. " Jadi kita jangan menola apabila tes Covid-19, jika kita kontak erat dengan orang yang terpapar Covid-19," ujar dia.

Tujuan utama 3T, menurut Asep, adalah memutus mata rantai penularan. Caranya dengan mendeteksi sedini mungkin kasus baru Covid-19. Semakin cepat dideteksi, maka semakin cepat diisolasi dan ditangani. Sehingga penyebaran bisa dihentikan secepatnya, sebelum meluas. Seperti kebakaran, semakin cepat diketahui dan dipadamkan, maka lebih mudah ditangani.

Selaian itu, jelasnya, 3T sebagai alat untuk evaluasi apakah 5M memang benar-benar dilakukan atau hanya sekedar dilakukan. "Apakah himbauan benar-benar dipatuhi atau hanya sekedar angin lalu," tanya dia.

Menurut Asep, jika 3T menemukan masih banyak yang positif Covid-19, artinya 5M belum dilakukan dengan disiplin dan benar. Maka, langkah selanjutnya adalah melakukan edukasi ulang.

"Jangan hanya dengan menghimbau saja, tapi harus senantiasa mengevaluasi. Apakah himbauan sudah dilaksanakan atau belum. Kalau belum, maka perlu diulang kembali dengan intensitas yang lebih masif atau kalau perlu dengan strategi edukasi yang baru," papar dia. (OL-13)

Baca Juga: Tiga Pilar di Klaten Gelar Vaksinasi Covid di Desa Kecemen



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya